JAYAPURA - Polda Papua telah memecat Briptu Tanggap Jikwa. Dia terlibat dalam penyaluran amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Rambo Wonda. Kali ini Kodam XVII/Cenderawasih bakal melakukan langkah serupa. Sebab, ada tiga anggotanya yang diduga melakukan tindakan serupa. Hanya, satu di antara tiga orang itu bernama Urbanus Wenda yang merupakan pensiunan TNI. Dia akan diserahkan kepada polisi untuk segera diproses sesuai hukum.
Ada juga dua orang lagi. Yakni, Serda Arsyad Wagap dan Serda Martinus Jikwa yang masih aktif sebagai anggota Kodim 1702 Wamena. Mereka akan disidik hingga berakhir pada sidang Pengadilan Militer. ''Kami akan percepat kasus oknum anggota TNI ini agar bisa segera diajukan ke Pengadilan Militer. Namun, kami tidak mau tergesa-gesa,'' kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Arh Rikas Hidayatullah kemarin (14/11).
Dia geram dengan sikap anggota TNI tersebut. Alasannya, mereka mengkhianati Indonesia. Motif penjualan amunisi itu, ujar dia, masih belum terungkap. Namun, menurut dia, motifnya besar kemungkinan didorong rasa kekerabatan mereka kepada anggota KKB tersebut.
Berdasar penyelidikan awal, diketahui bahwa anggota TNI itu memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Dengan begitu, mereka berani menjual amunisi. ''Kami sangat menyayangkan yang dilakukan oknum ini. Mereka mencoreng nama TNI dengan pengkhianatannya,'' ucapnya.
Mengenai hasil penyelidikan asal muasal amunisi tersebut, dia juga belum mengetahuinya. Hanya, pangdam, papar dia, telah memerintah jajarannya untuk melakukan penyidikan hingga tuntas. ''Dalam prosesnya ini, kami masih butuh pendalaman terkait dengan asal amunisi itu. Jadi, kami belum bisa memastikannya karena penyelidikannya belum sampai ke sana,'' tambahnya.
Penangkapan yang dilakukan Polri-TNI di Wamena terhadap KKB pimpinan Rambo Wonda tersebut turut menggiring seorang anggota polisi bernama Briptu Tanggap Jikwa. Dia telah disidangkan dan direkomendasikan agar diberhentikan dengan tidak hormat. Dari Tanggap, diketahui bahwa 231 butir amunisi yang dijual itu berasal dari mertuanya yang bernama Serda Arsyad Wagap. (rib/diq/mas/JPNN)
BACA JUGA: Pemerintah Aceh Didesak Telusuri Status Pulau Sevelak
BACA ARTIKEL LAINNYA... ICW Kuak DAK Pendidikan Bocor Rp 265,1 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi