jpnn.com, TANJUNGPINANG - Aparat TNI dan Polri terpaksa mengusir puluhan warga yang berada di dalam lokasi Taman Makam Pahlawan, tempat jasad Wali Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau Syahrul dimakamkan.
Komandan Kodim (Dandim) 0315/Bintan Kolonel (Inf) I Gusti Ketut Artasuyasa menyatakan pada awalnya pihaknya mengimbau warga untuk tidak berada di lokasi pemakaman sesuai protokol kesehatan.
BACA JUGA: Berita Duka, Wali Kota Tanjungpinang Meninggal Dunia karena Corona
"Yang boleh berada di lokasi pemakaman adalah petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) sesuai protokol kesehatan penanganan pasien COVID-19 yang meningggal dunia," katanya, di lokasi pemakaman, Selasa malam.
Namun, karena tidak semua warga bersedia meninggalkan lokasi tersebut, akhirnya, sejumlah petugas mengusir warga agar tidak berada di dalam lokasi pemakaman.
BACA JUGA: Kontak dengan Wako Tanjungpinang, Dua Wartawan Jadi PDP Virus Corona
Kerumunan warga masih terjadi di dekat lokasi pemakaman. Bahkan sempat menutupi jalan yang dilalui mobil jenazah yang membawa jasad almarhum Syahrul.
Petugas sempat berulang kali mengingatkan kepada warga untuk tidak berkerumun, tetapi diabaikan.
BACA JUGA: Mayjen Sisriadi Pastikan TNI Siap Mengerahkan Pasukan
Di dalam mobil ambulans terdapat anggota keluarga dari almarhum Syahrul. Mereka mengenakan APD berwarna putih.
Jasad Syahrul dimakamkan sekitar pukul 21.00 WIB dengan menggunakan protokol kesehatan penanganan pasien COVID-19 yang meningggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri dr Tjetjep Yudiana, yang juga Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri, mengatakan, Syahrul meninggal dunia pukul 16.45 WIB di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang??????.
Syahrul meninggal dunia bukan hanya disebabkan COVID-19, melainkan terdapat penyakit penyerta lainnya yakni pembengkakan ginjal, hipertensi dan diabetes. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek