jpnn.com, JAKARTA - Musyawarah IX Majelis Suryo (MMS) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memutuskan untuk menerima sosok Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wapres (Bacawapres) pendamping Anies Baswedan.
Hal itu diketahui setelah Presiden PKS Ahmad Syaikhu membacakan hasil MMS parpolnya di kantor partai berwarna putih dan oranye itu, Jakarta Selatan, Jumat (15/9).
BACA JUGA: Muhaimin Berharap PKS Menerimanya menjadi Cawapres Pendamping Anies
"Memutuskan Bapak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Bakal Cawapres 2024 mendampingi Pak Anies Baswedan pada Pilpres 2024," kata Syaikhu saat membacakan hasil MMS.
PKS sebelumnya telah melaksanakan MMS VII pada 23 Februari 2023 dan memutuskan mendukung Anies sebagai Capres 2024.
BACA JUGA: PKS Tidak Ikut Rapat Pemenangan Anies dan Cak Imin, HNW: Enggak Apa-Apa
Belakangan, Anies menunjuk Cak Imin untuk menjadi cawapres pendampingnya dan telah dideklarasikan pada 2 September 2023.
PKS kemudian melaksanakan MMS lanjutan di kantornya pada Jumat ini demi membahas pencalonan Cak Imin.
BACA JUGA: Elite PKS Dorong Waktu Pelaksanaan Pilkada 2024 Maju
Parpol bernomor delapan pada Pemilu 2024 itu kemudian memutuskan untuk menerima Cak Imin sebagai cawapres pendamping Anies dalam MMS.
Syaikhu mengatakan PKS dalam MMS juga menetapkan sosok Anies-Cak Imin menjadi pasangan Bakal Capres-Cawapres 2024.
"Menyetujui dan menetapkan pasangan Bapak Anies dan Bapak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Bakal Capres-Cawapres RI yang secara resmi diusung PKS pada Pilpres 2024," katanya.
Syaikhu juga mengatakan hasil MMS menunjukkan PKS optimistis bisa memenangkan pada Pilpres 2024 yang didasarkan kepada ukhuah islamiah.
"Menginstruksikan kepada seluruh pengurus, anggota PKS untuk total memenangkan Pak Anies dan Pak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Bakal Capres-Cawapres RI," kata mantan Wakil Wali Kota Bekasi itu.
PKS kemudian secara resmi membuka spanduk bergambar Anies-Cak Imin di kantor mereka setelah menyetujui pasangan tersebut.(ast/jpnn)
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Aristo Setiawan