MATARAM–Kehadiran toko modern di Kota Mataram terus menuai protes dari para pedagang. Pasalnya toko modern seperti Alfamart dan Indomaret masuk hingga ke kawasan lingkungan yang menjadi lahan para pedagang kecil mengais rezeki.
Kadek Budiasih pemlik kios di Jalan Lalu Mesir, Lingkungan Babakan, mengaku sangat dirugikan dengan kahadiran Alfamart yang ada di depan kiosnya. Dia heran mengapa pemerintah membiarkan perusahaan besar seperti itu masuk ke lingkungan yang lambat laun bisa membuatnya bangkrut.
“Kenapa pemerintah membiarkan mereka jualan di kampung seperti ini,” katanya heran.
Kadek mengaku sangat merasakan dampak dari kehadiran toko modern itu. Baru beberapa bulan toko modern tersebut buka, omzetnya sudah anjlok. Biasanya jika dia jualan dari pagi hingga sore hari bisa mendapatkan Rp 700 ribu – Rp 900 ribu, namun saat ini hanya Rp 400 ribu kurang. Hal itu disebabkan, banyak pelanggan yang sebelumnya berbelanja di kiosnya, sekarang sudah berpindah.
Menurutnya, wajar jika warga berbelanja ke toko modern itu karena dari segi tempat lebih nyaman dan bersih, dari segi harga juga lebih murah. “Sejak ada Alfamart banyak pelanggan yang hilang, bahkan tetangga sebelah saja nyebrang jalan ke Alfamart,” katanya.
Mini market yang diberi nama KS Mart milik Kadek Budiasih berada berseberangan dengan Alfamart dan bersaing untuk mendapatkan pembeli. Namun dia mengaku pesimis untuk terus bersiang dengan pengusaha yang memiliki modal besar.
“Dengan kondisi seperti ini kita jelas sulit berkembang,”katanya.
Protes juga dilakukan Joko pemilik kios yang ada di kawasan Jalan RA Kartini, Lingkungan Monjok Baru. Dia menilai pemerintah kurang peka terhadap para pedagang kecil yang ada di lingkungan meskipun memiliki program ekonomi kerakyatan. Namun menurutnya praktik di lapangan tidak demikian, toko modern dibiarkan berdiri di dekat kios milik warga.
“Meski ada program ekonomi kerakyatan, tapi bukinya pemerintah masih kurang berpihak kepada pedagang kecil, ” protesnya.
Dia berharap pemerintah memperhatikan juga kelangsungan usaha mereka yang baru merintis dengan modal pas-pasan. “Sekarang memang belum telalu berdampak, tapi tidak kita tahu nanti seperti apa jadinya kami,” tandasnya. (cr-ili)
Kadek Budiasih pemlik kios di Jalan Lalu Mesir, Lingkungan Babakan, mengaku sangat dirugikan dengan kahadiran Alfamart yang ada di depan kiosnya. Dia heran mengapa pemerintah membiarkan perusahaan besar seperti itu masuk ke lingkungan yang lambat laun bisa membuatnya bangkrut.
“Kenapa pemerintah membiarkan mereka jualan di kampung seperti ini,” katanya heran.
Kadek mengaku sangat merasakan dampak dari kehadiran toko modern itu. Baru beberapa bulan toko modern tersebut buka, omzetnya sudah anjlok. Biasanya jika dia jualan dari pagi hingga sore hari bisa mendapatkan Rp 700 ribu – Rp 900 ribu, namun saat ini hanya Rp 400 ribu kurang. Hal itu disebabkan, banyak pelanggan yang sebelumnya berbelanja di kiosnya, sekarang sudah berpindah.
Menurutnya, wajar jika warga berbelanja ke toko modern itu karena dari segi tempat lebih nyaman dan bersih, dari segi harga juga lebih murah. “Sejak ada Alfamart banyak pelanggan yang hilang, bahkan tetangga sebelah saja nyebrang jalan ke Alfamart,” katanya.
Mini market yang diberi nama KS Mart milik Kadek Budiasih berada berseberangan dengan Alfamart dan bersaing untuk mendapatkan pembeli. Namun dia mengaku pesimis untuk terus bersiang dengan pengusaha yang memiliki modal besar.
“Dengan kondisi seperti ini kita jelas sulit berkembang,”katanya.
Protes juga dilakukan Joko pemilik kios yang ada di kawasan Jalan RA Kartini, Lingkungan Monjok Baru. Dia menilai pemerintah kurang peka terhadap para pedagang kecil yang ada di lingkungan meskipun memiliki program ekonomi kerakyatan. Namun menurutnya praktik di lapangan tidak demikian, toko modern dibiarkan berdiri di dekat kios milik warga.
“Meski ada program ekonomi kerakyatan, tapi bukinya pemerintah masih kurang berpihak kepada pedagang kecil, ” protesnya.
Dia berharap pemerintah memperhatikan juga kelangsungan usaha mereka yang baru merintis dengan modal pas-pasan. “Sekarang memang belum telalu berdampak, tapi tidak kita tahu nanti seperti apa jadinya kami,” tandasnya. (cr-ili)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina akan Beli Saham Perusahaan di Irak
Redaktur : Tim Redaksi