Tokoh Alumni GMNI: Jangan Sampai KPK Dijadikan Alat Politik

Jumat, 13 Februari 2015 – 13:43 WIB
Ilustrasi. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Persatuan Alumni GMNI Prof H Soedijarto angkat bicara terkait polemik antara KPK dan Polri. Soedijarto menilai KPK terkesan mempermalukan institusi Polri dan Kepresidenan. 

“Penetapan tersangka calon Kapolri Budi Gunawan oleh KPK lebih terlihat aspek politiknya dibandingkan upaya penegakan hukum yang berkeadilan," ujar Soedijarto Jumat (13/2).

BACA JUGA: 185 Juta Penduduk Indonesia Rawan Kebanjiran

Menurutnya, KPK terkesan tergesa-gesa masuk dalam domain politik. Kata dia, itu adalah hal yang berbahaya. Sebab, KPK telah mempermalukan institusi kepresidenan dan Polri.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa ketertarikan KPK di ranah politik itu muncul, ketika KPK dilibatkan dalam proses penjaringan para calon menteri. Dia menilai ada oknum KPK yang mencoba mengambil domain politik dengan memberikan cap kepada calon-calon menteri: merah dan kuning.

BACA JUGA: Ini Alasan Beri Dukungan ke Wiranto

“Bisa jadi hal itu tidak terlepas dari momentum KPK yang tiba-tiba dan meninggalkan kasus-kasus korupsi besar seperti kasus Century, mafia migas dan lainnya,” paparnya.

Atas dasar hal tersebut, kata dia, PDIP harus merekomendasikan kepada pemerintah, DPR, dan Polri untuk betul-betul cermat mencari pihak yang mencoba mengadu domba institusi negara dengan menggunakan korupsi sebagai alat politik. "Jangan sampai institusi KPK yang berwibawa dikalahkan oleh ambisi orang per orang yang menggunakan KPK sebagai alat politik," tegasnya. (mas/jpnn)

BACA JUGA: Fadli Zon Juga Bantah BG Batal Dilantik

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidang Praperadilan Budi Gunawan Sempat Memanas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler