jpnn.com, JAKARTA - Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono mengajak seluruh pihak duduk bersama dalam menyelesaikan konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Dia berharap musyawarah dikedepankan dalam penyelesaian persoalan tersebut.
BACA JUGA: 8 Rekomendasi Komnas HAM soal Kasus Rempang, Singgung Penggusuran Paksa
"Kami mengimbau semua pihak bisa duduk bersama, musyawarah untuk mufakat," ujar Endro dalam keterangan, Sabtu (23/9).
Dia berharap penyelesaian masalah yang win-win solution diharapkan bisa diutamakan saat duduk bersama berdialog dan musyawarah. Sehingga, keputusan yang diambil menguntungkan semua pihak terkait.
BACA JUGA: Warga Bekasi jadi Provokator, Menghasut Kekerasan di Aksi Bela Rempang
"Mari mencari solusi yang terbaik untuk pemerintah, mencari solusi yang terbaik untuk masyarakat, dan mencari solusi yang terbaik untuk investor," kata Endro.
Hal ini dilakukan demi kepentingan bersama, bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Tepis Anggapan Netizen, Najwa Shihab Tidak Tersinggung Ucapan Ganjar
"Artinya program pembangunan di sana mengedepankan itu semua, tidak lain adalah untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia," tuturnya.
Humas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) itu juga mengimbau agar upaya menjaga kondusivitas dilakukan menjelang Pemilu 2024.
"Pemilu yang menjauhi kampanye hitam atau black campaign dari masing-masing calon, termasuk di dalamnya masyarakat yang sering ikut meramaikan. Untuk mendapatkan pemimpin yang terbaik," katanya.
Pemilu yang kondusif, sambungnya, bisa melahirkan pemimpin yang terbaik, yakni yang amanah, tanggung jawab, dan disenangi oleh masyarakat.
"Kita juga tidak ingin adanya hoaks ataupun kelompok intoleran. Kita semua berharap bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang ber-Pancasila, berketuhanan Yang Maha Esa, serta berkemanusiaan yang adil dan beradab," tandas Endro yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Jawa Tengah ini. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sst, Ada yang Baru dari Pengakuan Pemeran Film Dewasa, Hhmmm
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti