jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah tokoh lintas agama tampak hadir dalam open house idulfitri yang digelar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di rumah dinas Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (5/6).
Dirjen Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Thomas Pentury hadir bersama empat pendeta, menjadi delegasi pertama yang datang ke rumah dinas Menteri Lukman.
BACA JUGA: HNW: Idulfitri dan Open House Bisa Menjadi Modal Sosial
Setelah itu datang berturut-turut delegasi umat Hindu, umat Buddha, bahkan Ketua umat Bahai di Indonesia.
"Ini adalah sebuah tradisi yang patut kita hargai dan syukuri, Menag dan seluruh umat muslim telah selesai berpuasa Ramadan, dan hari ini semua bersuka cita. Kami sebagai bagian dari Kementerian Agama, dan juga umat kristen di Indonesia yang tentu turut bersyukur bersama seluruh umat muslim di Indonesia," jelas Dirjen Thomas.
BACA JUGA: Raisa Rasakan Berkah Lebaran Bertiga
Baca: Doa Kiai Ma'ruf untuk Prabowo - Sandi Sungguh Menyejukkan Hati
Menag Lukman mengungkapkan, setiap kali open house, sejumlah elemen bangsa dari berbagai agama dan suku memang datang ke rumah dinasnya. Ini karena Idulfitri sesungguhnya adalah sarana yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia untuk saling memaafkan.
BACA JUGA: Muslim Denmark Rayakan Lebaran Mendadak
Dia menegaskan tindakan memaafkan tidak hanya dilakukan antara sesama muslim saja, tapi juga antara muslim dengan non muslim, yang semuanya merupakan hamba Allah SWT.
Menurut Menteri Lukman, Allah adalah Tuhan yang Maha Pemaaf. Semua dosa hamba-Nya akan diampuni selagi hamba itu meminta agar dosa-dosanya diampuni. Kecuali dosa antara seorang hamba dengan hamba yang lain.
"Dalam Islam, itu diyakini sepenuhnya oleh Allah diserahkan kepada masing-masing hamba itu untuk memberi maaf. Itulah sebabnya Allah menyediakan momentum Idulfitri agar sesama hamba Allah bisa saling memaafkan," terang Lukman.
Baca: Merasa Ditipu Ketua Ormas, Pengungsi Gunung Sinabung Minta Uang Rp 250 Juta Dikembalikan
Dia bersyukur hidup di tanah air Indonesia karena Idulfitri di negeri ini menjadi tradisi orang saling memaafkan. Baik antara sesama muslim maupun antara muslim dengan nonmuslim, sesama anak bangsa.
"Tradisi baik ini di negeri ini dimulai dan dilestarikan oleh para wali yang menyiarkan Islam di awal kedatangan Islam. Jika tradisi ini jarang ditemui di negara lain, hendaknya tradisi baik ini disyukuri oleh segenap anak bangsa," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raffi Ahmad Bersyukur Bisa Lebaran Bareng Mami Popon
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad