Tol Japek Selalu Macet, ini Solusi yang Ditawarkan Kemenhub

Senin, 12 November 2018 – 04:34 WIB
Macet di jalan tol. Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kemacetan yang terjadi di tol Jakarta-Cikampek (Japek) selama ini akibat pembangunan Proyek Strategis Nasional seperti tol elevated, kereta api cepat, dan LRT tengah dirumuskan jalan keluarnya oleh Kementerian Perhubungan khususnya 

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tengah merumuskan jalan keluar terkait kemacetan terjadi di tol Jakarta-Cikampek (Japek) akibat pembangunan Proyek Strategis Nasional seperti tol elevated, kereta api cepat, dan LRT.

BACA JUGA: Ini Penjelasan Jasa Marga Terkait Kemacetan di Tol Japek

“Ada beberapa hal yang kami bahas dalam rapat yaitu aspek manajemen rekayasa lalu lintas, penindakan kendaraan Over Dimensi dan Over Loading (ODOL), pengawasan kendaraan truk dan kelengkapannya yang berhenti di pinggir jalan ruas tol JORR E2, aspek manajemen proyek," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Budi Setiyadi. 

Selain itu juga pelibatan Dirjen Perkeretaapian untuk koordinasi pekerjaan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), serta akan ada evaluasi periodik per minggunya oleh tim ad hoc dari Bina Marga.

BACA JUGA: 3 Mobil Kecelakaan Beruntun di Km 33 Tol Jakpek

Mengenai Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) akan dilakukan pembagian lajur, yaitu lajur 1 dan 2 untuk kendaraan truk golongan III-V, sementara lajur 3 dan 4 untuk kendaraan golongan I-II. 

"Terkait MRLL ini kami juga mengubah semua imbauan menjadi larangan, serta penambahan area pemberlakuan aturan ganjil genap di GT Tambun. Dan juga kami siapkan Transjabodetabek Premium di GT Tambun sebagai kompensasi,” tutur Budi.

BACA JUGA: Tol Elevated Jakarta-Cikampek Beroperasi Tahun Depan

Terkait ODOL di tol Japek akan dilakukan penambahan frekuensi pengawasan serta perubahan metode penindakan ODOL.

“Jika ditemukan pecah ban atau patah as akan ditilang jika memang hal tersebut karena ODOL kemudian diturunkan muatannya dan dikeluarkan di pintu tol terdekat. Biaya akan dibebankan kepada operator truk,” jelas Budi. 

Selain itu akan dipasang Timbangan Elektronik Weigh in Motion (WIM) di lajur utama tol untuk mengidentifikasi apakah truk yang melintas melanggar ODOL dan jika teridentifikasi maka truk akan langsung dikeluarkan di pintu tol terdekat.

Sementara mengenai manajemen proyek akan dilakukan sinkronisasi metode pekerjaan dan window time untuk masing-masing proyek yang dikendalikan dan dilaporkan oleh Konsultan MK secara periodik kepada Tim AdHoc dengan alokasi waktu yang disesuaikan. 

Tidak hanya itu, namun juga akan diberikan sosialisasi kepada masyarakat berdasarkan hasil sinkronisasi pekerjaan proyek (minimal H-7 pekerjaan) menggunakan media sosial, Variable Message Sign (VMS), media digital dan dilakukan penambahan serta kepatuhan penempatan rambu selama pekerjaan konstruksi berlangsung dan penambahan petugas pengaturan lalu lintas oleh tim proyek.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai Malam Ini Jasa Marga Lakukan Perbaikan Tol Japek


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler