jpnn.com, MEDAN - Pembangunan Jalan Tol Kualanamu-Sei Rampah telah mencapai 100 persen.
Tol yang diklaim terpanjang di Luar Pulau Jawa itu telah bisa dioperasionalkan segera.
BACA JUGA: Terungkap! Ternyata Ini Penyebab Gas 3 Kg Langka di Medan
Meskipun belum menghubungkan Medan dan Tebingtinggi, namun Presiden RI Joko Widodo rencananya akan meresmikan langsung proyek strategis nasional ini.
"Pembangunan ruas jalan tol seksi 2-6 Kualanamu-Sei Rampah sudah selesai dikerjakan dan Oktober ini sudah bisa dilalui kendaraan.
BACA JUGA: Ini Penjelasan Pertamina Soal Gas 3 Kg Langka di Medan
“Pekerjaan sudah seratus persen, rencananya tanggal 10 Oktober ini akan diresmikan Presiden Jokowi," kata Direktur Teknik PT Jasa Marga Kualanamu-Sei Rampah Tol Ir Agus Kholik saat meninjau finishing Jalan Tol Kualanamu-Sei Rampah, Kamis (5/10).
Agus Kholik mengatakan, sebelum presiden dijadwalkan meresmikan jalan tol dari Bandara Kualanamu menuju Sei Rampah di Kabupaten Serdang Bedagai pada 10 Oktober mendatang, pihaknya bersama jajaran Pemprov Sumut melakukan peninjauan finishing jalan tol tersebut.
BACA JUGA: Lagi, Gas Elpiji 3 Kilogram Langka di Medan
Dengan begitu, saat RI 1 nantinya meresmikan tol tersebut, tidak ada lagi pekerjaan di atas ruas jalan tol dari seksi 2 hingga seksi 6. Bahkan pihaknya mengharapkan semua proses bisa berjalan baik sebelum diresmikan pemakaiannya.
Ruas jalan tol dengan rute Kualanamu-Lubuk Pakam-Teluk Mengkudu-Sei Rampah itu lanjut Agus, merupakan jalan tol terpanjang di Sumatera, bahkan terpanjang di luar Pulau Jawa, di mana panjangnya mencapai 42 km.
"Jumlahnya akan semakin panjang jika pembangunan Seksi 1 dari Tanjung Morawa dan Seksi 7 dari Sei Rampah menuju Tebing Tinggi selesai," sebutnya.
Jika seluruh ruas tersebut dapat diselesaikan, maka panjang jalan tol tersebut akan mencapai 61,2 km dan akan terhubung dengan tol Belawan, Medan, dan Tanjung Morawa (Belmera).
"Rencananya jalan tol Medan-Kualanamu-Lubuk Pakam-Sei Rampah sampai Tebing Tinggi itu akan diresmikan pada kuartal III tahun 2018 dan pekerjaannya di seksi 7 sudah mencapai 90 persen," katanya.
Sementara menanggapi penyelesaian pembebasam lahan di seksi 7 yang posisi ruas jalannya ada perbatasan Serdang Bedagai dan Tebingtinggi, Agus Kholik memgatakan pemerintah sudah melakukan pembayaran hanya tinggal menunggu proses ganti rugi pengukuran pihak BPN yang tentunya disaksikan instansi tetkait.
Hal ini juga ditegaskan Asisten Pemerintahan Serdang Bedagai Ramses Tambunan bahwa pihaknya juga melakukan pengawasan untuk proses ganti rugi bagi masyarakat. Namun untuk kelangsungan penyelesaian Jalan Tol di Sumatera Utara ini masyarakat juga diajak ikut mendukung pembangunan.
Sementara Staf Ahli Gubernur Sumatera Utara Dr Binsar Situmorang yang ikut meninjau finishing jalan tol Kualanamu- Sei Rampah mengatakan sudah mencapai 100 persen dan para pekerja proyek ini membersihkan ruas jalan tol dan memasang marka jalan.
Peninjauan jalan tol kata Binsar tidak semata melihat seksi 2-6 saja akan tetapi mereka juga melihat persiapan ruas jalan tol seksi 1dan 7 yang kini sebagian menunggu proses ganti rugi dari pemerintah.
Namun untuk tahapan konstruksinya mulai dilakukan Januari 2018 dan diharapkan pada bulan Juni 2018 ruas jalan tol ini nanti akan selesai dibangun.
"Pemerintah Sumatera Utara mengharapkan agar percepatan pembangunan Jalan tol seksi 1 dan 7 ini bisa secepatnya terealisasi dan menjadi rute jalan tol terpanjang di Sumatera," ujar Binsar.
Menyinggung tentang tarif Jalan tol kata Binsar belum ada kepastian, hanya saja sebelumnya ada info dari pihak jalan tol bahwa tarif Jalan Tol Kualanamu Tebingtinggi Rp700 per km dan tarif Jalan tol Medan-Binjai Rp750 per km. Jadi diharapkan tarif ini masihlah terjangkau pengguna jalan tol.
"Saya yakin masyarakat pasti ikut mendukung pembangunan jalan tol yang sudah lama dinanti masyarakat. Untuk itu kelangsungan percepatan pembangunan ini juga bisa diresmikan Presiden RI dalam waktu dekat ini," kata Binsar. (bal/adz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Dua Pengedar Sabu Asal Aceh Ditembak Mati
Redaktur & Reporter : Budi