jpnn.com - jpnn.com - Kasus penyekapan terjadi di sebuah hotel di daerah Pasar Besar, Surabaya kemarin (7/1).
Seorang pria bernama M. Sofiyullah menganiaya dan menyekap Evi Oktaria, 26, sejak pukul 09.00.
BACA JUGA: Buseeettt, Oknum Polisi Berani Cekik Warga
Unit Reksrim Polsek Bubutan membongkar kasus tersebut setelah kakak korban mendatangi mapolsek.
Dia mengaku menerima SMS dari adiknya yang dianiaya dan disekap di salah satu kamar hotel berlantai enam di kawasan Pasar Besar.
BACA JUGA: Karyawati Hotel Ambruk Dihajar Tamu
''Nomor kamar kami kantongi dari kakak korban,'' ujar Kanitreskrim Polsek Bubutan AKP Budi Waluyo.
Polisi lantas mendatangi hotel tersebut. Untuk masuk ke kamar, mereka meminjam kunci dari pengelola hotel.
BACA JUGA: Begal Beraksi Tengah Hari Bolong, Gondol Rp 300 Juta
Setelah membuka kamar hotel, polisi mendapati Sofi -panggilan pelaku- yang sedang tertidur.
Sementara itu, polisi menemukan korban yang ketakutan dan menangis di pojok kamar.
''Di lantai hotel terdapat beberapa pecahan gelas berserakan,'' ungkap Budi.
Sofi dan Evi kemudian dibawa ke mapolsek. ''Pelaku dalam kondisi teler. Ngakunya habis konsumsi ineks,'' lanjut polisi asal Sidotopo itu.
Di Mapolsek Bubutan, Sofi mengaku mengenal Eva sejak setahun lalu. Namun, keduanya telah lama tidak bertemu.
Setelah urusannya rampung Rabu (4/1), pria asal Wonosari tersebut kembali ke Surabaya.
Pelaku mem-booking hotel di kawasan Pasar Besar. Dia pun mengontak Evi untuk bertemu.
Keduanya berjanji bertemu di sebuah pub di Jalan Mayjend Sungkono.
Sebelum menemui Evi, Sofi membeli dan menenggak ekstasi. Dia mengaku sudah teler ketika bertemu Evi.
''Semalaman di pub, lalu saya ajak dia ke hotel. Naik motor saya,'' ucapnya sambil menunjuk motor Honda Beat warna putih biru miliknya.
Sesampai di hotel, Sofi langsung mengajak Evi berhubungan badan. Namun, Evi menolak.
Evi mengatakan bahwa dirinya sudah bersuami dan tidak mau berhubungan dengan pelaku.
Perkataan korban tersebut membuat Sofi naik pitam. Dia menarik Evi ke kamar, kemudian menguncinya.
Dia juga memukul, menendang, dan melempar gelas ke arah Evi.
Lantaran lelah, Sofi tertidur. Sebelumnya, dia sempat mengancam korban agar tidak keluar kamar tanpa sepengetahuannya. Sofi menyimpan kunci kamar di sakunya.
''Dia tidak tahu saya bawa handphone,'' jelas Evi saat ditemui Jawa Pos di Mapolsek Bubutan. Handphone itu disembunyikan di bawah bantal saat Evi dipukuli. (rid/c15/fal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-Gara 25 Juta, Malam Tahun Baru di Penjara deh..
Redaktur & Reporter : Natalia