JAKARTA - Pemerintah telah melakukan uji kompetensi guru tahap satu dan dua tahun 2012 lalu. Namun janji Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan diklat kompetensi guru tidak pernah terwujud.
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo mengatakan, guru-guru di daerah hingga kini masih terus menagih janji Kemdikbud itu, bukan malah menggabungkannya dengan diklat guru untuk implementasi kurikulum 2013.
"Masalah diklat guru, kami ingatkan pemerintah, seyogyanya diklat itu ada dua, peningkatan kompetensi sebagai tinjak lanjut UKG, dan kedua diklat untuk implementasi kurikulum," kata Sulistyo di kantornya, Rabu (20/2).
Dua hari lalu, Menteri Pendidikan Mohammad Nuh mengatakan untuk persiapan implementasi kurikulum rencananya pemerintah akan melatih guru secara nasional. Nah, anggarannya menggunakan alokasi diklat guru yang sudah dianggarkan dalam APBN.
Kuat dugaan anggaran tersebut merupakan alokasi untuk diklat guru pascapelaksanaan UKG yang kemudian dialihkan untuk diklat guru sebagai persiapan kurikulum 2013.
"Kalau disatukan, mestinya porsi waktunya disesuaikan. Jangan dimanipulasi (antara diklat UKG dengan kurikulum, red)," tegas Sulistyo.
Ditanya mengenai tanggapan PGRI terkait rencana pemerintah yang tetap akan menerapkan kurikulum 2013 pertengahan Juli nanti, pihaknya mengaku kalau itu tetap dijalankan pemerintah, PGRI hanya bisa mendorong guru mengikutinya.
"Guru tidak mungkin mengatakan tidak ketika pemerintah menyatakan siap (tetap jalankan kurikulum). Tapi persiapannya yang harus diperhatikan. Guru siap untuk sosialisasi, siap mengkaji dokumen, mengikuti diklat dan mengelola proses pendidikan," ujarnya.(fat/jpnn)
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo mengatakan, guru-guru di daerah hingga kini masih terus menagih janji Kemdikbud itu, bukan malah menggabungkannya dengan diklat guru untuk implementasi kurikulum 2013.
"Masalah diklat guru, kami ingatkan pemerintah, seyogyanya diklat itu ada dua, peningkatan kompetensi sebagai tinjak lanjut UKG, dan kedua diklat untuk implementasi kurikulum," kata Sulistyo di kantornya, Rabu (20/2).
Dua hari lalu, Menteri Pendidikan Mohammad Nuh mengatakan untuk persiapan implementasi kurikulum rencananya pemerintah akan melatih guru secara nasional. Nah, anggarannya menggunakan alokasi diklat guru yang sudah dianggarkan dalam APBN.
Kuat dugaan anggaran tersebut merupakan alokasi untuk diklat guru pascapelaksanaan UKG yang kemudian dialihkan untuk diklat guru sebagai persiapan kurikulum 2013.
"Kalau disatukan, mestinya porsi waktunya disesuaikan. Jangan dimanipulasi (antara diklat UKG dengan kurikulum, red)," tegas Sulistyo.
Ditanya mengenai tanggapan PGRI terkait rencana pemerintah yang tetap akan menerapkan kurikulum 2013 pertengahan Juli nanti, pihaknya mengaku kalau itu tetap dijalankan pemerintah, PGRI hanya bisa mendorong guru mengikutinya.
"Guru tidak mungkin mengatakan tidak ketika pemerintah menyatakan siap (tetap jalankan kurikulum). Tapi persiapannya yang harus diperhatikan. Guru siap untuk sosialisasi, siap mengkaji dokumen, mengikuti diklat dan mengelola proses pendidikan," ujarnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Tolak Ujian Nasional SD
Redaktur : Tim Redaksi