JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menilai penolakan masyarakat terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai bukti kegagalan pemerintah. Menurutnya, saat ini pemerintah sudah tidak dipercaya oleh masyarakat.
"Kalau masyarakat menolak pasti karena mereka tidak menaruh harapan, tidak ada optimisme kepercayaan," kata Paloh usai acara pembekalan bakal caleg DPR RI Partai NasDem di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4).
Menurut Paloh, kenaikan harga BBM adalah kebijakan yang memiliki dampak positif. Pasalnya, subsidi yang selama ini dikeluarkan untuk menekan harga BBM sudah sangat memberatkan.
Hal ini, lanjutnya, sebenarnya disadari juga oleh masyarakat. Ia menilai masyarakat pasti dapat menerima jika subsidi itu dicabut.
"Ini untuk kebajikan bagi kita memperkuat ketahanan ekonomi kita, pasti masyarakat akan beri dukungan. Kita jangan terlalu under estimate, masyarakat kita seakan-akan tidak bisa berhitung," ujar pengusaha media massa tersebut.
Hanya saja, sambung Surya, masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah. Oleh karenanya, masyarakat memilih untuk menolak kenaikan harga BBM.
"Ketika mereka lelah pranata hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya, rasa keadilan tidak mereka rasakan sebagaimana mestinya, apa saja yang berbau sedikit saja kenaikan, mereka pasti akan bereaksi," tandas pria berjenggot tersebut.
Seperti diberitakan, pemerintah tengah mengkaji opsi kenaikan harga BBM subsidi untuk mengurangi defisit anggaran. Pemerintah menilai BBM subsidi yang ditujukan untuk masyarakat tidak mampu tidak tepat sasaran. (dil/jpnn)
"Kalau masyarakat menolak pasti karena mereka tidak menaruh harapan, tidak ada optimisme kepercayaan," kata Paloh usai acara pembekalan bakal caleg DPR RI Partai NasDem di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4).
Menurut Paloh, kenaikan harga BBM adalah kebijakan yang memiliki dampak positif. Pasalnya, subsidi yang selama ini dikeluarkan untuk menekan harga BBM sudah sangat memberatkan.
Hal ini, lanjutnya, sebenarnya disadari juga oleh masyarakat. Ia menilai masyarakat pasti dapat menerima jika subsidi itu dicabut.
"Ini untuk kebajikan bagi kita memperkuat ketahanan ekonomi kita, pasti masyarakat akan beri dukungan. Kita jangan terlalu under estimate, masyarakat kita seakan-akan tidak bisa berhitung," ujar pengusaha media massa tersebut.
Hanya saja, sambung Surya, masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah. Oleh karenanya, masyarakat memilih untuk menolak kenaikan harga BBM.
"Ketika mereka lelah pranata hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya, rasa keadilan tidak mereka rasakan sebagaimana mestinya, apa saja yang berbau sedikit saja kenaikan, mereka pasti akan bereaksi," tandas pria berjenggot tersebut.
Seperti diberitakan, pemerintah tengah mengkaji opsi kenaikan harga BBM subsidi untuk mengurangi defisit anggaran. Pemerintah menilai BBM subsidi yang ditujukan untuk masyarakat tidak mampu tidak tepat sasaran. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angkasa Pura Belum Tahu Penyebab Kecelakan
Redaktur : Tim Redaksi