jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menyebut perpecahan di tengah masyarakat adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi bangsa saat ini.
Karena itu, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk PPP bersama Golkar dan PAN memilih fokus mencari solusi cerdas bagi masalah tersebut
BACA JUGA: Elite Parpol KIB Gelar Pertemuan di Restoran, Intip Menu dan Harganya
"Koalisi harus mencerdaskan kita semua dalam berdemokrasi. Selaras dengan itu, populisme bukan jadi penentu dalam menetukan pemimpin," kata Suharso dalam acara Silahturahmi Nasional KIB di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6) malam.
Suharso menambahkan, KIB tak ingin kembali terjerat pada populisme di Pilpres mendatang.
BACA JUGA: KIB Disiapkan Untuk Ganjar Atau Anies? Zulhas: Bisa Juga
Menurutnya, KIB justru ingin menjadi gerbong awal yang membawa gagasan dan ide baru tentang bagaimana membangun bangsa ke depan.
"Karena itu kami menginginkan sesuatu yang baru, sesuatu yang baik bagi bangsa dalam melakukan demokrasi ke depan," kata Suahrso.
BACA JUGA: Hadir di Acara Elite KIB, Ketum ProJo Duduk Dekat Luhut Binsar
Tak cuma itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas ini memastikan KIB harus mampu merespon dengan layak kecerdesan rakyat dalam berdemokrasi.
"Koalisi ini hadir dengan optmisme, supaya menjadi kecerdasan kolektif dan efektif untuk menciptakan kehidupan berkeadilan," terangnya.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga mengatakan soal soliditas KIB ke depan. Ia menyadari soal adanya kemungkinan 'badai' yang menggoda soal koalisi ini.
Namun, ia meyakinan bahwa niat yang baik membangun koalisi akan bisa melewati tantangan tersebut.
"Kita ikhtiar, ikhtiar itu pandangannya baik positif. Kalau sudah baik posiitif niatnya bagus, saya kira batu karang bisa kita lewati," terang pria yang akrab disapa Zulhas itu.
Sementara, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan bahwa KIB menaruh perhatian soal keterbelahan atau polarisasi di masyarakat akibat Pilpres sebelumnya.
Maka, kata Airlangga, terbentuknya KIB ini untuk menghilangkan polarisasi di Pilpres 2024, mendatang.
Saat ditanya apakah kemungkinan KIB akan menutup pintu bagi capres dari sosok yang pernah menggunakan isu politik identitas, Airlangga tak secara gamblang menjawab.
Namun, ia menegaskan bahwa KIB memiliki tujuan utama yakni menghilangkan politik identitas di Pemilu 2024.
"Pertama kan tujuannya memang untuk menghilangkan politik identitas, jadi kita adalah koalisi nasionalis-religius baik yang muslim tradisional maupun muslim moderis. Jadi tentunya itu yang akan kita dorong dan itu pula kita menandatangani kesepahaman. Jadi Clear," tegas Airlangga. (ant/dil/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif