Tolong, Mas Menteri, Guru Honorer 3 Kali Gagal Tes PPPK 2021 Jangan Dipecat

Rabu, 16 Juni 2021 – 15:07 WIB
Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri Faqih bersama Mendikbud Nadiem Makarim dan Koordinator PHK2I Nurbaitih (kiri) saat berbincang usai rapat di DPR. Foto dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Komisi X DPR RI mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim tidak hanya fokus pada penyelesaian guru honorer.

Tenaga kependidikan (tendik) harus diberi kesempatan ikut seleksi CPNS atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

BACA JUGA: Seleksi PPPK 2021: Ayo, Guru Honorer Berdoa agar Mas Nadiem Setuju Masa Kerja Poin 500

"Tolong, Mas Menteri, honorer tenaga kependidikan diperhatikan. Saya selalu mendapat permintaan mereka untuk bertemu, menyampaikan aspirasinya,' kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih dalam rapat kerja dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim, Selasa (15/6).

Politikus PKS ini mengungkapkan, pertemuan itu tidak bisa menyelesaikan masalah honorer tenaga kependidikan.

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Mas Nadiem untuk Guru Honorer Tanpa Formasi PPPK 2021

Namun, paling tidak dengan mendengarkan curahan hati honorer, menurut Fikri, bisa melegakan perasaan mereka.

"Kami bisa merasakan bagaimana perasaan mereka. Ketika rekan-rekan sejawatnya (guru honorer) bisa ikut seleksi PPPK, mereka hanya bisa melongo," tuturnya.

BACA JUGA: Wahai Warga Surabaya yang Kabur dari Pos Penyekatan Suramadu, Anda Belum Aman

Pada kesempatan sama Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti mendesak Nadiem untuk tidak memecat guru honorer yang tidak lulus dalam 3 kali tes PPPK. Jangan sampai, karena dianggap tidak memenuhi kompetensi kemudian disingkirkan.

"Tolong, Mas Menteri, honorer jangan dipecat. Berikan mereka kebijakan lain, misalnya tetap mempekerjakan mereka sebagai pendidik," ujar politikus PDI Perjuangan ini.

Agustina berpendapat, kebijakan khusus ini sebagai penghargaan atas pengabdian honorer yang belasan hingga puluhan tahun.

Dia juga menilai, belum tentu yang tidak lulus itu tidak berkualitas. Bisa jadi karena gugup, para honorer ini tidak bisa mengerjakan soal-soal seleksi PPPK 2021 dengan maksimal.

"Ukuran kualitas guru honorer ini bukan hanya dilihat dari hasil tes. Kami juga minta tenaga kependidikan diberikan kesempatan sama seperti guru," tegasnya. (esy/jpnn)

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler