jpnn.com - COPENHAGEN – Ambisi pebulutangkis tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto menyamai catatan sejarah ayahnya di Kejuaraan Dunia BWF 2014 kian mendekati kenyataan. Menjadi satu-satunya wakil Merah Putih di nomor tunggal putra, Tommy sukses memenuhi target semifinal yang dipatok Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Tommy, unggulan kelima, menjejak putaran empat besar dengan mengalahkan wakil Belanda Eric Pang, 22-20, 21-19, di Lapangan 1 Ballerup Super Arena, Copenhagen, Denmark, Jumat (29/8). Putra legenda bulutangkis Indonesia Icuk Sugiarto itupun kini hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk menyamai prestasi tertinggi ayahnya.
BACA JUGA: Persib Bandung Wajib Menang Lawan Persita Tangerang
Meski sang lawan berstatus non-unggulan, bukan berarti jalan Tommy menuju semifinal berlangsung mudah. Selain harus melewati adu setting di game pertama, pemain peringkat lima dunia itu juga sempat tertinggal lebih dulu sebelum akhirnya memenangi pertandingan secara straight game.
“Saat tertinggal di game pertama, saya kemudian berpikir, apapun yang terjadi, saya harus memenangkan game ini. Karena game pertama sangat penting. Lalu saya mencoba bermain lebih tenang,” ungkap Tommy seusai bertanding, dilansir BadmintonIndonesia.org.
BACA JUGA: Warriors Jaga Asa Playoff
“Se mentara di game kedua, saat dia unggul, saya melihat ada keraguan dari dia (Pang), dan sepertinya stamina menurun. Inilah yang menjadi titik balik kebangkitan saya di game kedua. Saya pun meladeni permainan dia, walaupun mau dapat satu poin harus lewat tujuh sampai delapan pukulan dulu,” lanjutnya.
Di babak selanjutnya, Tommy akan menjumpai pemain Tiongkok Chen Long. Unggulan kedua itu lolos ke semifinal setelah memenangi pertarungan rubber game kontra unggulan tujuh dari Korea Wan Ho Son, 21-14, 12-21, dan 21-17.
BACA JUGA: Drawing UEFA Cup Minus Grup Neraka
Sampai pertemuan ketujuh, Chen masih mendominasi permainan atas Tommy. Namun begitu, di pertemuan terakhir, yang terjadi di babak kedua Indonesia Terbuka Super Series Premier (SSP) 2013, Tommy berhasil memenangi pertarungan melawan Chen dengan skor 21-11, 21-18. Jika mampu bermain seperti yang ditampilkannya saat itu, peluang Tommy untuk merevisi rekor pertemuannya dengan Chen menjadi lebih baik, terbuka lebar.
Sementara itu, dari nomor ganda putri, pasangan andalan Indonesia Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii harus mengubur mimpi mereka mencapai babak final. Diplot sebagai unggulan 10, Nitya/Greysia tumbang 19-21, 13-21 di tangan unggulan tujuh dari Jepang Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda.
Serupa dengan seniornya, rentetan kemenangan besar yang diraih Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris harus terhenti di babak perempat final. Duet pasangan non-unggulan itu tak mampu melewati adangan unggulan lima dari Tiongkok Tian Qing/Zhao Yunlei, yang menjegal mereka dengan skor 12-21, 15-21.
Kendati demikian, Anggia/Della tetap bersyukur mendapat kesempatan berlaga di turnamen seakbar Kejuaraan Dunia BWF 2014. Pasangan muda itu juga merasa banyak memeroleh pelajaran dan pengalaman berharga selama mengikuti kejuaraan ini.
“Banyak pelajaran yang kami petik dari kejuaraan ini. Misalnya, dalam setiap pertandingan, kami harus fokus terus, karena lawan itu tipe permainannya beda-beda. Kami tidak bisa mengikuti maunya kami saja. Tetapi harus bisa menyesuaikan diri,” jelas Della.
“Kami juga harus lebih pintar dan cepat beradaptasi. Kalau hari ini lawan tipe mainnya cepat, besok bisa saja dapat lawan yang mainnya lambat, dan harus tahu mesti bagaimana,” imbuh Anggia.
Kekalahan juga menjadi milik ganda putra Angga Pratama/Rian Agung Saputro. Bentrok melawan unggulan lima dari Korea Selatan Kim Ki Jung/Kim Sa Rang, unggulan 11 itu kalah dua game langsung 14-21, 13-21. (fay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Speed Master Subang Digeber Hari Ini
Redaktur : Tim Redaksi