jpnn.com, JAKARTA - Pebulu tangkis senior Tommy Sugiarto berbicara soal regenerasi tunggal putra Indonesia.
Pemain kelahiran 31 Mei 1988 itu menilai regenerasi tunggal putra Merah Putih sedikit melambat.
BACA JUGA: 2 Mantan Juara Bentrok di 32 Besar Indonesia Masters 2023
Maklum, hingga saat ini Indonesia lebih sering mengandalkan Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie untuk tampil di turnamen-turnamen akbar.
Putra Icuk Sugiarto itu melihat hal tersebut menandakan bahwa regenerasi tunggal putra Indonesia berjalan lambat.
BACA JUGA: Ikuti Jejak Viktor Axelsen, Raja Asia Tenggara Absen di Indonesia Masters 2023, Ada Apa?
"Saya rasa regenerasi masih berjalan lambat di sektor tunggal putra. Terbukti di level 500 seharusnya sudah banyak pemain muda yang bertanding," ungkap pria berusia 34 tahun itu saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Beberapa tunggal putra junior, seperti Ikhsan Leonardo Rumbay, Christian Adinata, hingga Bobby Setiabudi memang masih jarang tampil di turnamen bergengsi level 500 hingga 1000.
BACA JUGA: Pebulu Tangkis Dunia Tak Sabar Jajal Indonesia Masters 2023, Begini Pengakuannya
Selain terkendala peringkat, mereka juga masih belum bisa mengimbangi seniornya.
Apabila berkaca dari Thailand, pemain muda seperti Kunlavut Vitidsarn sudah mampu menjuarai turnamen level 750, yakni India Open 2023.
Tidak tanggung-tanggung, Kunlavut mengalahkan penyandang ranking satu dunia asal Denmark, Viktor Axelsen lewat pertarungan rubber game 22-20, 10-21, 21-12.
Tommy Sugiarto sendiri baru saja kandas di babak kualifikasi Indonesia Masters 2023 seusai takluk dari Victor Svendson (Denmark) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Dengan begitu, Tommy tidak dapat berlaga di babak utama turnamen Super 500 tersebut.(mcr16/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal