Tommy Sugiarto Tak Pernah Jual Nama Icuk

Minggu, 30 Juni 2013 – 23:23 WIB
ICUK Sugiarto adalah nama besar di perbulutangkisan Indonesia. Selain pernah merebut gelar juara dunia pada 1983, ayahanda Tommy Sugiarto itu turut berjasa membawa Indonesia memenangi Piala Thomas 1984.

Jadi, bisa dibayangkan beban yang disandang Tommy. Tak heran, di awal karirnya di dunia bulu tangkis dulu, beban tersebut kerap membuatnya merasa canggung.

Tapi, sekali lagi, itu dulu. Kini Tommy bisa dengan santai menanggapi pertanyaan soal dampak reputasi sang ayah. ''Hahaha, kenapa semua orang menanyakan apakah saya terbebani dengan nama Sugiarto? Apa mungkin karena sekarang saya satu-satunya bapak-anak yang bermain bulu tangkis di kategori yang sama, tunggal putra?'' katanya kepada koran ini.

Prestasinya yang melesat belakangan sepertinya membuat Tommy lebih percaya diri jika dikaitkan dengan sang bapak. Mungkin prestasi keduanya belum dalam taraf yang sama, tapi kini, sedikit memlintir judul novel Ernest Hemingway yang terkenal, The Son Also Rises.

Dalam kacamata Tommy, ayahnya adalah orang yang sangat disiplin dan punya gaya mendidik yang keras. Sejak usia lima tahun, dia memang digembleng di klub yang juga membesarkan ayahnya, Pelita Bakrie.

Meski sang ayah menjadi pelatih di klub yang lokasi latihannya hanya 200 meter dari rumahnya di Duri Kosambi, Jakarta Barat, dia sama sekali tidak mendapat perlakuan khusus. Kesempatan tampil dari turnamen ke turnamen didapatnya dengan kerja keras. Bukan dengan ''menjual'' nama bapaknya di lapangan.

Lantas, prestasi apa yang ingin dikejar Tommy agar bisa melampaui raihan sang ayah? ''Kalau bicara soal melebihi prestasi Papa, mungkin saya harus bisa tampil di Olimpiade dan menjadi juara di sana,'' tutur penggemar futsal di waktu senggang itu. (dra/c16/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tekuk Persisam 4-1, Persib Naik Peringkat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler