jpnn.com - JAKARTA – Tidak sekadar hiburan, tapi juga inspiratif. Film Love & Faith itu mengisahkan jalan hidup Kwee Tjie Hoei (Karmaka Surjaudaja). Sebelumnya, kisah tersebut ditulis dalam buku Tidak Ada Yang Tidak Bisa karya Dahlan Iskan.
’’Saya seneng sekali. Lihat (film) tadi, saya merasa sangat puas. Saya menulis novel ini secara tidak sengaja. Waktu saya transplant hati, Pak Karmaka ke Surabaya mau menjaga saya karena Pak Karmaka pernah menjalani hal yang sama,’’ tutur Dahlan Iskan di gala premiere di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (25/2).
BACA JUGA: Rambut Nanas Ki Kusumo jadi Trendsetter
Film yang rencananya dirilis pada 5 Maret itu menceritakan tentang Kwee Thie Hoei (Rio Dewanto) yang harus bekerja keras sejak kecil untuk membantu menghidupi keluarganya.
BACA JUGA: Hindari Dinginnya Korea, Sooyoung SNSD Berbikini di Hawaii
Perjuangan terus berlangsung hingga saat dia menikahi Kwei Ing (Laura Basuki), putri pendiri Bank NISP di Bandung, dan meneruskan bisnis tersebut.
Dalam perjalanan karirnya, Kwee Thie Hoei mengalami tiga kali percobaan pembunuhan. Saat berusia 40 tahun, dia divonis dokter dan hanya bisa hidup lima tahun lagi.
BACA JUGA: Bella Saphira Ternyata Punya Kenangan Bersama Raja Arab Saudi
Masalah yang datang kepadanya sangat bertubi-tubi. Bahkan, Kwee Thie Hoei mengalami depresi karena masalah-masalah tersebut. Hingga di satu titik, dia harus mengganti hati dan ginjalnya plus terserang kanker kandung kemih.
’’Saya sudah ketemu sekali dengan Pak Karmaka, diajak sarapan. Pak Karmaka baik banget. Tapi, karena usia, cerita kejadian detail agak lupa,’’ kata Rio Dewanto.
Meski begitu, pada beberapa titik, kisah langsung dari Karmaka itu bisa membuat Rio lebih lancar membedah skenario.
Suami Atiqah Hasiholan tersebut menyatakan bermain total. Meskipun bukan kali pertama memerankan tokoh asli, nama besar Karmaka membuat dirinya sedikit deg-degan. ’’Semuanya 100 persen. Cuma, ketika ini gue bener-bener ngrasain tanggung jawab, beda sama yang lain,’’ tegasnya.
Sebaliknya, sutradara film tersebut, Benni Setiawan, merasa kesulitan saat harus membangun set gedung bank di Bandung. Mencari karakter aktor yang cocok untuk tokoh Karmaka juga cukup sulit. Hingga akhirnya dia bertemu Rio dan mendapat persetujuan dari Karmaka asli.
Karena cerita perjalanan hidup dalam novel Dahlan Iskan sangat panjang, cerita harus diperpendek tanpa mengurangi nilai-nilai yang ingin diangkat ke masyarakat.
’’Semoga bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Saya rasa film ini sangat inspiratif,’’ ujarnya. (yas/c19/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenuh di Musik, Maia Estianty Mau Ngapain Lagi?
Redaktur : Tim Redaksi