jpnn.com - JAKARTA - Siswa SMA Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Muhammad Adyan Dafi kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.
Siswa yang akrab disapa Dafi, itu untuk kedua kalinya mempersembahkan medali bagi Indonesia.
BACA JUGA: PT Pegadaian Ukir Prestasi Hebat di Semester I 2023, Ini Kata Pak Damar
Humas Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Indah Hamidah mengatakan Dafi berhasil membawa pulang medali perunggu untuk Indonesia bersama tiga rekan tim lainya yang juga menyabet dua perak dan dua perunggu, setelah berkompetisi selama kurang lebih 10 hari (16– 25 Juli 2023) pada The 55th IChO (International Chemistry Olympiad) 2023 di Zürich, Swiss.
"Sungguh pencapaian yang luar biasa dan tentunya sangat membanggakan, karena untuk bisa memberikan persembahan tersebut banyak sekali perjuangan dan pengorbanan yang harus dilalui," kata Indah dalam keterangannya, Kamis (27/7).
BACA JUGA: Asrorun Niam Serahkan Medali Emas Cabor Tenis Beregu ke Pemenang di Pornas Korpri XVI 2023
Sementara, Dafi mengaku harus jatuh bangun untuk sampai di tahap tersebut.
Dia bahkan sempat hampir menyerah karena gagal beberapa kali.
BACA JUGA: Gitabumi Shine Voice Sabet Medali Emas di World Choir Games 2023 Korea Selatan
Dafi juga sempat merasakan berada di titik terendah dalam hal motivasi.
Saat kegagalan terakhir pelatnas pertama, Dafi juga sempat terbesit untuk pindah bidang atau mata pelajaran.
Dia merasa materi di bidang kimia terlalu sulit.
Namun, setelah memikirkan kembali, Dafi tetap bertahan dan mencoba konsisten.
Sebab, perjalanan yang sudah dilalui sudah sangat panjang.
Dafi merasa sayang jika harus menyerah dan berhenti di tengah jalan.
Saat Pelatnas ketiga, Dafi sempat pesimistis bisa menjadi bagian tim Indonesia ke ajang IChO 2023.
Selain persaingan begitu ketat, ditambah lagi saat seleksi bagian praktikum, Dafi merasa gagal dalam tahapan tersebut karena semua eksperimennya belum berhasil.
"Namun, pelajaran untuk tidak menyerah dan konsisten akhirnya membawa saya berhasil menjadi bagian tim nasional Indonesia di ajang IChO 2023," ucap Dafi.
Tim Indonesia di ajang IChO 2023 dimentori oleh para pembimbing dari Kimia FMIPA - ITB, yaitu Dr. Deana Wahyuningrum (Head Mentor), Dr.rer.nat., Fainan Failami (Mentor), dan Irma Mulyani, Ph.D (Scientific Observer).
Tim IChO Indonesia 2023 sendiri terdiri dari empat siswa, yaitu Abraham Abednego Lincoln Dwiatama Litik (SMAS 1 Kristen BPK Penabur, Jakarta), Kevin Lius Bong (SMAK Petra 1 Surabaya, Jawa Timur), Muhammad Ezra Sarliviano (MAN Insan Cendekia, Serpong, Banten), dan Muhammad Adyan Dafi (SMA Cahaya Rancamaya, Bogor, Jawa Barat).
Direktur Pendidikan Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Ari Rosandi mengucap syukur atas prestasi yang telah diraih Dafi.
Sebab, dia sejak awal mengikuti perjuangan Dafi, dari meraih prestasi di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SMP.
Kemudian, berprestasi di ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) Qatar 2019.
Dilanjutkan dengan prestasi di ajang OSN SMA.
Semua capaian itu bukanlah sesuatu yang mudah.
Konsistensi menjadi salah satu kunci perjuangan Dafi.
Konsistensi dalam hal menekuni bidang yang difokuskan Dafi, yaitu kimia.
Lebih lanjut Ari juga menyampaikan bahwa manajemen talenta siswa yang dilakukan Sekolah Cahaya Rancamaya melalui proses yang tidak singkat.
Ari juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek yang telah memberikan bimbingan, perhatian khusus kepada Dafi selama pelatnas dan ajang IChO 2023.
Kedatangan tim Indonesia ajang IChO 2023, langsung disambut Plt. Kepala Pusat Puspresnas Kemendikbudristek Hendarman dan Staf Ahli Mendikbudristek Tatang Muttaqin di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad