Top! STP Bandung Pertahankan TedQual Certification UNWTO

Rabu, 01 November 2017 – 11:08 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam acara wisuda STP-NHI Bandung, Senin (13/3). Foto: Kemenpar

jpnn.com, BANDUNG - Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung berhasil mempertahankan predikat sebagai salah satu pencetak sumber daya manusia (SDM) pariwisata andal berstandar global. Itu setelah STP Bandung sukses menyambar TedQual Certification dari The World Tourism Organization (UNWTO) terhadap 14 program studi pariwisata yang ada di perguruan tinggi milik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu.

TedQual Certification untuk STP Bandung ditandatangani oleh Lucy Garner selaku UNWTO TedQual Programme Manager pada 30 Oktober 2017 lalu. Predikat itu akan berlaku untuk tiga tahun ke depan hingga 29 Oktober 2020.

BACA JUGA: Debut Manis Festival Pulo Dua Disambangi Ribuan Wisatawan

Perolehan pembaruan sertifikasi itu tentunya bakal menjadikan setiap lulusan STP Bandung sudah terstandar global. Daya saing pariwisata Indonesia pun akan semakin terangkat. Ujungnya, pariwisata sebagai salah satu leading sector perekonomian tanah air semakin terbukti.

Ketua STP NHI Bandung Anang Sutono mengatakan, TedQual Certification menjadi bukti bahwa perguruan tinggi yang dikelolanya telah merespons arahan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya untuk dapat menetapkan standar global dalam program pendidikan untuk mencetak SDM pariwisata andal.

BACA JUGA: Borobudur Marathon 2017 Bakal Dongkrak Perekonomian Jateng

"Perlu diketahui, STP NHI Bandung telah mendapat sertifikat ini secara berkala sejak tahun 2009. Yang setiap tiga tahun dilakukan evaluasi dan penilaian ulang. Dan kita selalu berhasil mempertahankanya," ujar Anang Sutono, Selasa (31/10).

Anang menambahkan, mempertahankan sertifikasi sejak tahun 2009 bukanlah pekerjaan mudah. Sebab, harus ada konsistensi tinggi dan pemenuhan kualitas yang selalu baik.

BACA JUGA: Gala Dinner Malaysia Airlines Menggoda Investor untuk Jatim

Untuk hal itu Anang memiliki strategi. Yang pertama adalah menjadikan kualitas sebagai bagian dari budaya belajar mengajar di STP Bandung.

Selain itu, harus ada manajemen yang baik. Yang tidak kalah penting adalah merespons proses perubahan kurikulum yang dinamis di tengah perkembangan yang begitu tinggi.

"Juga memperbaharui model pariwisata dan hospitality dengan berbagai paradigmanya. Seperti wisata halal dan lainnya," ujar Anang.

Selain itu juga memperkuat dan selalu meningkatkan kualitas kerja sama dengan institusi pariwisata lainnya. "Untuk itu kami selalu fokus memberikan servis bagi konsumen kami, yaitu para pelajar," kata dia.

Sertifikat ini tentunya akan memberikan manfaat lebih bagi STP Bandung. Namun yang terpenting, ujar Anang, sertifikat ini akan membuat STP Bandung dan tentunya Indonesia semakin percaya diri dalam memainkan perannya di ranah global.

"Kami semakin siap untuk bersaing, kami memiliki kepercayaan kuat bahwa sumber daya manusia kita terutama di bidang pariwisata akan memainkan perannya dengan penting di tatanan global," ujar Anang percaya diri.

Dia tidak asal bicara. Dari data yang ada, 40 persen lulusan STP NHI Bandung memiliki kontribusi dalam pendapatan devisa karena bekerja di luar negeri.

Bahkan, katanya, lulusan STP NHI Bandung tidak ada yang tidak memiliki pekerjaan. "Empat belas persen dari lulusan STP NHI Bandung menjadi entrepreneurs. Artinya mereka turut membuka lapangan pekerjaan di bidang pariwisata. Dan ini yang selalu didorong oleh Menteri Arief Yahya," kata dia.

Ke depan, dengan adanya raihan pemberharuan sertifikasi, STP NHI Bandung akan terus meningkatkan kapasitas, terutama dalam pengembangan kapasitas para pelajar untuk sepenuhnya meraih predikat standar global. Di antaranya dengan lebih banyak mengirim pelajar dalam internship program di luar negeri.

"Di mana mereka juga menjadi bagian dari Generasi Wonderful Indonesia (GenWI) di sana," ujar Anang.

Selain itu, lanjut Anang, STP Bandung juga membutuhkan penambahan infrastruktur dan fasilitas kampus guna menunjang proses belajar mengajar. Misalnya, memperbarui laboratorium.

"Kami membutuhkan budget tambahan karena kami berencana untuk membangun kampus yang bisa mengakomodir 20 ribu pelajar. Ini tentunya akan semakin membuat masa depan pariwisata Indonesia semakin baik," ujar Anang Sutono.

Hal senada dikatakan Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar Ahman Sya. Dia mengatakan, sertifikasi yang dikeluarkan UNWTO sebagai lembaga PBB yang membidangi pariwisata membutikan bahwa STP NHI Bandung adalah lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas serta berdaya saing global.

"Selain STP NHI Bandung, yang juga sudah mendapat TedQual Certificate adalah STP Bali, Akpar Medan dan Poltekpar Makassar," kata Ahman Sya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas keberhasilan STP Bandung kembali meraih TedQual Certificate dari UNWTO. Nada optimisme pun kembali muncul.

“Kita harus selalu benchmark ke negara lain yang sudah sukses, dengan standar dunia. Jika ingin menjadi global player, harus menggunakan global standar,” jelas Arief Yahya.

"Dengan adanya SDM-SDM berkualitas tentu akan mempermudah. Dan STP NHI Bandung telah membuktikannya dengan mempertahankan kualitas yang dimiliki," ujarnya.

Menteri asal Banyuwangi itu pun berharap agar sektor pariwisata yang menjadi primadona akan makin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. "SDM-nya dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan dari dalam negeri berkualitas seperti STP NHI Bandung. Selamat sekali lagi untuk STP NHI Bandung," ujar Arief.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub Promosikan Belitung ke Malaysia dan Singapura


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler