jpnn.com - BINTAN – Ini realita! Bukan sulap, bukan sihir. Semua hotel di Pulau Bintan selama 1-3 April 2016 ini full booked. Ludes, sudah dipesan sejak jauh-jauh hari sebelum International Tour de Bintan 2016 dihelat. Begitu, balap sepeda itu digelar, semua hotel diserbu habis oleh wisman yang menggunakan sport tourism.
“Saya senang mendengarnya. Ini pertanda sukses di event, heboh di mana-mana dibicarakan, sukses di social value, tetapi juga sukses di commercial value. Bisnisnya sukses, industry merasakan panen raya di setiap event seperti ini,” kata Menpar Arief Yahya.
BACA JUGA: Heboh Ratusan Rider Asing Bergoyang Pinggul bersama Masyarakat
Tidak ada hotel yang kosong, tidak ada kamar di semua kelas penuh. Suasana hotel kelihatan penuh sesak, bahkan banyak yang extend, menambah waktu menginap. Seperti Swiss-Belhotel Lagoi Bay yang mematok tarif Rp 1,7 juta per malam tak lagi bisa menampung permintaan kamar dari pengunjung. “Luar biasa impact-nya International Tour de Bintan 2016 ini terhadap bisnis,” kata Mantan Dirut PT Telkom ini.
Lalu, Nirwana Resort Hotel juga serupa. Menyisipkan satu kamar saja selama penyelenggaraan Tour de Bintang ini, tidak ada yang bisa menerima. Benar-benar full. Ratusan kamarnya bertarif Rp 9 juta-an permalam habis. Bahkan The Sanchaya Bintan mematok tarif lebih ngeri lagi, harganya selangit, sampai Rp 15.164.000 per malam. Tetapi tak menyurutkan niat wisatawan untuk menyewanya. Semua full booked.
“Dari tanggal 30 Maret sampai 4 April 2016 jangan harap bisa dapat kamar di Bintan. Semua penuh dipesan tim-tim balap sepeda yang tampil di Tour de Bintan. Ada 1600 kamar yang tersedia di Lagoi, semua terisi. Lalu 700 kamar lain yang tersebar di seluruh bintan juga sudah habis disewa. Total, 2.300 kamar hotel yang ada di seluruh Bintan nggak ada yang nganggur,” terang Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bintan Trizno Tarmoezi, Sabtu (2/4).
BACA JUGA: Warga Bandung Nobar Piala Bhayangkara, Kang Emil: Jangan Nyampah
Melonjaknya tingkat hunian hotel ini bisa dimaklumi. Maklum, even Tour de Bintan 2016 diikuti sekitar 800 peserta. Dari jumlah itu, 90 persennya adalah peserta luar negeri. Dan saat berlomba, para peserta ini tidak sendirian. Mereka harus membawa pendamping. Ada teknisi, tenaga medis dan tenaga logistik yang ikut diboyong ke Bintan. Dan tren-nya, rata-rata tiap peserta membawa lima pendamping.
“Silahkan dikalkulasi. Kalau ada 700 peserta asing dikalikan lima jumlahnya berapa? Bintan malah defisit kamar. Untuk menyiasatinya ya pesan ekstra bed,” tambah Trizno.
BACA JUGA: Sebanyak 17 Genset Siap Dikirim ke Nias, Buat apa?
Bintan sontak mendapatkan rezeki yang tak ternilai. Dengan event Tour de Bintan 2016, Trizno memprediksi para pengusaha hotel di seluruh Bintan dapat meraup omzet hingga Rp 50 miliar.
“Itu belum termasuk efek dominonya. Gara-gara ada Tour de Bintan, cycling club jadi menjamur dimana-mana. Tiap minggu, mereka rutin undang teman Singapore ke Bintan. Di Bintan jadi banyak lahir rental sepeda, kedai makan. Ekonomi masyarakat tumbuh. Lapangan kerja baru juga banyak tercipta,” papar Trizno.
Tour de Bintan ini sempat absen satu tahun di tahun 2015, karena tragedi asap yang berpengaruh kepada pesepeda dari Singapore. International Tour de Bintan kembali dilangsungkan di Bintan yang ke-6, dengan menghadirkan pengendara sepeda dari 40 negara dan lebih dari 70 tim balap sepeda. Mereka juga berasal dari komunitas dari Singapura, Hong Kong, Australia, Malaysia, Indonesia dan seluruh Asia.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata juga bersuara sama. Sport tourism yang sudah dikonsepkan dengan matang, menurutnya membawa banyak keberkahan untuk daerah. “Jika target kunjungan wisatawan mancanegara akhir tahun 2019 mencapai 20 juta kunjungan, sektor ini dapat menggantikan posisi minyak dan gas sebagai penghasil devisa terbesar saat ini,” ucap Pitana.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantap, Pelabuhan di Maluku dan Papua Barat Siap Diresmikan
Redaktur : Tim Redaksi