Toyota Bangun Pabrik Senilai Rp2,3 Tiliun

Rabu, 26 Februari 2014 – 10:28 WIB

jpnn.com - KARAWANG - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melakukan pemancangan tiang pertama (ground breaking) pembangunan pabrik mesin kedua di Indonesia.

Pabrik mesin Karawang (Karawang Estate Plant) berlokasi di kawasan Karawang Jabar Industrial Estate (KJIE), Karawang Barat.

BACA JUGA: 2014, Pos Properti Akan Bangun 10 Hotel

Pemancangan itu dihadiri Menteri Perindrustrian, M S Hidayat, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Mahendra Siregar, Dubes Jepang untuk Indonesia, Ushio Shigeru, Managing Officer Toyota Motor Corporation dan Presiden Komisaris TMMIN & TAM (Toyota-Astra Motor), Hiroyuki Fukui, Selasa, (25/2).

Presiden Direktur TMMIN, Masahiro Nonami mengatakan, pabrik dengan nilai investasi sebesar Rp2,3 triliun dan ditahap awal akan menyerap lebih dari 600 tenaga kerja baru ini, memiliki  kapasitas produksi 216.000 per tahun.

BACA JUGA: Bantu Program Literasi OJK dengan Game Financial

“Pembangunan pabrik baru ini adalah wujud komitmen untuk terus-menerus memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui peningkatkan aktivitas produksi, pendalaman industri otomotif, ekspor, distribusi dan layanan pelanggan di Indonesia. Selain itu Toyota juga selalu mengembangkan produk-produk yang melebihi ekspektasi pelanggan seiring dengan semangat untuk berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan industri otomotif Indonesia,” kata Masahiro.

Untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan penggunaan komponen lokal, Toyota mendirikan sebuah pabrik mesin di tahun 1982 yang berlokasi di area Sunter Jakarta. Pabrik ini memproduksi mesin 5K dengan tingkat kandungan lokal sebesar 12 persen yang digunakan oleh model Kijang Generasi Pertama.

BACA JUGA: Genjot Kinerja, BTN Tambah Empat Direksi

Sesuai dengan perkembangan model Kijang, kinerja mesin berbasis metal ini juga terus ditingkatkan. Penyempurnaan mesin 5K menghasilkan mesin seri 7K dengan tingkat kandungan lokal sebesar 25 persen yang digunakan Kijang Kapsul atau Kijang Generasi ke IV.

Sejalan dengan peluncuran proyek IMV di tahun 2004, Toyota Indonesia dipercaya menjadi basis produksi model tersebut termasuk basis produksi mesin bensin tipe TR. Mesin tipe TR ini menjadi andalan bagi Toyota seperti Kijang Innova, Fortuner dan juga Hilux.

Selain untuk memenuhi kebutuhan produksi di dalam negeri, mesin TR dari pabrik Sunter 1 Jakarta Utara yang telah memiliki tingkat kandungan lokal sebesar 60 persen juga ekspor ke 12 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, Amerika Latin serta Afrika.

TMMIN berkomitmen untuk selalu meningkatkan kandungan lokal produk-produknya. Mesin berbahan baku aluminium untuk kendaraan penumpang (passenger car) yang akan diproduksi di pabrik baru ini nantinya diharapkan dapat mencapai tingkat kandungan lokal sekitar 80 persen.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Mohammad S Hidayat mengatakan, pemerintah akan berupaya untuk terus memperbaiki iklim usaha yang kondusif, seperti pengembangan kebijakan insentif dan perpajakan.

Serta pengamanan pasar domestik kemudian untuk mendorong kelancaran pembangunan pabrik baru ini  diperlukan dukungan dari berbagai macam pihak, baik dari Pemerintah Kabupaten  (Pemkab) Karawang maupun instansi terkait lainnya.

Proyek pembangunan pabrik ini diharapkan akan mendorong kegiatan ekonomi  daerah, mengurangi beban pengangguran di lingkungan masyarakat dan sekaligus  merangsang pembangunan.

“Kami harap agar Pemkab Karawang setempat dapat menciptakan iklim kemitraan yang saling menguntungkan antara pihak  industri dengan masyarakat guna membawa kemajuan bersama dan memberikan dampak  langsung pada pertumbuhan industri, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan  masyarakat,” katanya.

Bupati Karawang, Ade Swara mengatakan, Pemkab Karawang menyambut baik atas dibangunnya pabrik mesin kedua TMMIN tersebut. Karena keberadaan pabrik tersebut sangat relevan dengan program pembangunan di Karawang. Dan yang lebih khusus dalam penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat Karawang.

“Diharapakan tidak melenceng dengan aturan hukum yang kami buat Perda No 1 Tahun 2011 mengambil Tenaga Kerja dominan yang memiliki KTP Karawang untuk mensejahterakan masyarakat Karawang,” kata Ade Swara. (rie/lsm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PT Pos Ingin Prangko Indonesia Mendunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler