Toyota Geram, Jajaran Manajemen Daihatsu Bakal Dirombak

Jumat, 19 Januari 2024 – 10:38 WIB
Ilustrasi logo Daihatsu. Foto: dok Daihatsu

jpnn.com, JAKARTA - Toyota sebagai induk perusahaan merasa geram dengan ulah Daihatsu. Imbasnya, Toyota akan merombak jajaran manajemen anak perusahaannya itu.

CEO Toyota Koji Sato menegaskan pihaknya akan melakukan perombakan di struktur kepemimpinan Daihatsu.

BACA JUGA: Dinilai Mencoreng Citra Industri Manufaktur Jepang, Daihatsu Dilarang Memproduksi 3 Mobil Ini

"Kami menanggapi ini dengan sangat serius," ucap Koji Sato.

Toyota berharap langkah restrukturisasi manajemen Daihatsu itu bisa mengembalikan kepercayaan konsumen.

BACA JUGA: Daihatsu Terios 7 Wonders 2024 Jelajahi Keindahan Maluku Utara

Selain itu, perombakan struktur manajemen di tubuh Daihatsu itu juga bagian dari menjalankan arahan dari pemerintah Jepang.

Adapun perombakan manajemen di tubuh Daihatsu juga merupakan bagian dari arahan kementerian setempat.

BACA JUGA: Daihatsu Pastikan Produksi dan Distribusi di Indonesia Tetap Berjalan Normal

"Ke depannya, kami akan bekerja sama dengan Daihatsu untuk menanggapi kekhawatiran pelanggan, pemasok, dan diler kami dengan cara yang sopan dan santun," Koji menambahkan.

"Selain itu, kami akan melaporkan langkah-langkah revitalisasi dan transformasi untuk mencegah terulangnya kejadian ini dan urutan perbaikan dalam waktu sekitar satu bulan," terang Toyota dalam siaran persnya, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, Daihatsu kedapatan berbuat curang dalam hal prosedur saat uji keselaùmatan mobil yang diproduksi.

Pada akhir Deusember, Daihatsu mengumumkan temuan tim independen terkait penyimpangan prosedur saat uji keselamatan.

Kemudian Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang melakukan inspeksi lapangan di Daihatsu.

Hasilnya, dipastkan bahwa pelanggaran yang cukup fatal dilakukan terhadap tiga pikap buatan Daihatsu yaitu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bingo.

Pemerintah kemudian memberi sanksi dengan mencabut izin tipe kendaraan/Vehicle Type Approval (VTA) untuk tiga model Daihatsu yang dijual di Jepang.

Ketiga model yang dicabut izinnya ialah Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo.

Kementerian Transportasi Jepang juga menyalahkan Daihatsu, karena dianggap mengabaikan keselamatan.

Pemerintah menemukan Daihatsu menggunakan pengatur waktu untuk mengaktifkan airbag selama tes tabrak. Padahal, airbag seharusnya keluar ketika sensor mendeteksi tabrakan. (reuters/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seusai Skandal Daihatsu, Kini Giliran Toyota Recall 1 Juta Mobil Karena Masalah Airbag


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler