jpnn.com - SETELAH kurang lebih sembilan tahun terpasung oleh konflik kepemilikan, stasiun Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) akan kembali mengudara. Stasiun televisi yang mengudara pertama 1991 tersebut dan berhenti sekitar 2005 itu akan tetap mempertahankan ragam acara pendidikan yang menjadi identitasnya.
”Program semuanya pendidikan. Bukan pedidikan eksplisit di sekolah, tapi isi dari kontennya,” ujar Siti Hardianti Rukmana, selaku Owner TPI seperti yang dilansir INDOPOS (Grup JPNN.com), Sabtu (22/11).
BACA JUGA: Ariel Tatum Kian Seksi dengan Belly Dance
Hanya saja, dirinya belum bisa memastikan kapan tepatnya TPI akan kembali mengudara. Menurutnya, masih banyak hal yang perlu dipersiapkan. ”Kalau akan bersiaran secepat mungkin, sesegera mungkin,” tegasnya.
Keputusan mempertahankan konten pendidikan dalam bagian penyiaran merupakan salah satu visi penting TPI. Terlebih, visi tersebut merupakan pesan dan wasiat almarhum Presiden RI ke-2 Soeharto. Beliau semasa hidup ikut meresmikan TPI.
TPI di awal siarannya merupakan bagian dari televisi pemerintah, TVRI. Namun akhirnya, melepaskan diri dan menyiarkan beragam konten komersil. ”Karena ini pesan almarhum bapak saya,” katanya.
BACA JUGA: Dewi Perssik Pasrah Soal Bos Lamborghini
Meski mengusung ragam acara pendidikan, Tutut-sapaan akrabnya, memastikan bahwa kemasa yang akan disuguhkan kepada pemirsa tidak akan kalah dengan TV swasta lain yang sudah ada. Konsep siaran pendidikan nantinya akan diramu dengan berbagai konten hiburan yang menarik pemirsa. Khususnya untuk pemirsa anak-anak, remaja, dan dewasa.
”Kami akan mencoba untuk kembali menjadi satu televisi yang profesional dan mendidik. Tetapi juga memiliki sisi hiburan yang tinggi,” janjinya.
BACA JUGA: 140 Benda Milik Madonna Dilelang
Namun, Tutut belum mau terlalu muluk mengatakan bahwa ini akan menjadi TV yang mampu membangun karakter bangsa. ”Tapi, kami berusaha melakukan sebesar-besarnya untuk kemajuan bangsa. Karena, semua programnya harus ada unsur mendidik, lebih santun, lebih baik. Mungkin sekarang eranya demokrasi. Tapi, kan demokrasi ada batasnya, seperti menghormati orang lain,” paparnya.
Sementara itu, Manageman Program TPI, Dudi Hendrakusuma mengatakan, bahwa format pendidikan yang akan diusung bukan memindahkan ruang kelas ke layar kaca. TPI nantinya akan menggunakan frekuensi MNC TV. (ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Insert Award, Farhat Abbas dan Regina Masuk Nomisai
Redaktur : Tim Redaksi