TPN Ganjar-Mahfud Duga Jokowi Sengaja Temui Surya Paloh Agar NasDem Terima Hasil Pemilu

Senin, 19 Februari 2024 – 18:58 WIB
Arsip foto - Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) berjalan seusai memberikan kuliah umum kepada peserta pendidikan bela negara Akademi Bela Negara Partai NasDem Angkatan II di Jakarta, Senin (16/7/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim menduga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berupaya merangkul Partai NasDem untuk menerima hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pernyataan ersebut merupakan komentar atas pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara, Jakarta, Minggu (18/2).

BACA JUGA: Dinilai Menarik, Produk Nasabah PNM Mekaar Ini dapat Sorotan dari Jokowi

"Kami melihat pertemuan ini sebagai upaya Jokowi untuk merangkul NasDem dan ini juga menjadi pandangan yang umum di masyarakat, walaupun tentu sebenarnya pemilu belum berakhir," ujar Chico di Jakarta, Senin.

Kendati demikian, dirinya tidak mau terlalu jauh mengomentari pertemuan tersebut lantaran yang paling mengetahui isi pertemuan, yaitu kedua belah pihak. Dengan begitu, TPN Ganjar Mahfud hanya akan berfokus dalam mengusut dan mengumpulkan berbagai bukti mengenai dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.

BACA JUGA: Paloh Temui Jokowi di Istana, Willy NasDem: Diundang untuk Makan Malam

Dugaan kecurangan tersebut, sambung Chico, baik yang terjadi sebelum pencoblosan, ketika pencoblosan, maupun usai pencoblosan.

"Ini yang paling penting karena kami ingin pemilu tetap dalam koridor yang benar, yaitu pemilu yang dilaksanakan jujur dan adil," tuturnya.

BACA JUGA: NasDem dan Golkar Bersaing Ketat di Sulteng, PSI Tembus 4 Persen

Oleh karena itu, Chico pun berharap pelaksanaan Pemilu 2024 bisa dikoreksi. Jika tidak, ia menilai satu-satunya cara yang akan dipertimbangkan, yakni dengan menolak hasil pemilu yang dinilai cukup banyak permasalahan.

Sebelumnya, Presiden RI Jokowi menyebut pertemuannya dengan Surya Paloh untuk menjadi "jembatan" atau menjembatani sesuatu.

"Ini baru awal-awal. Nanti kalau sudah final, kami sampaikan. Akan tetapi, itu sebetulnya saya hanya menjadi 'jembatan', yang paling penting kan nanti partai-partai lah," ujar Jokowi usai peresmian RS Pusat Pertahanan Negara Panglima Besar Jenderal Soedirman dan 20 rumah sakit TNI, di Jakarta, Senin (19/2).

Jokowi tidak menjelaskan detail apa yang dimaksud dengan menjadi "jembatan". Ketika ditanya mengenai hal tersebut, Jokowi hanya mengatakan bahwa dirinya ingin menjadi "jembatan" bagi semua pihak.

"Jembatan untuk semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya karena urusan, urusan apa itu, urusan politik itu urusan partai-partai," kata Jokowi.

Presiden dalam kesempatan itu juga menyebut pertemuannya dengan Paloh adalah pertemuan politik biasa untuk membicarakan masalah politik.

Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Seturut Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Ungkap Manfaat Pertemuannya dengan Surya Paloh, Ini Penting


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler