Trader Aset Kripto Untung Lebih dari 10% Dalam Sehari Saat Corona

Sabtu, 28 Maret 2020 – 13:12 WIB
Ilustrasi mata uang kripto atau cryptocurrency. Foto: Philippe Lopez/AFP

jpnn.com, JAKARTA - Trader dan investor aset kripto di INDODAX meraup untung (take profit) lebih dari 10 persen dalam sehari.

Hal ini dikarenakan nilai aset kripto seperti bitcoin dan lainnya terus meningkat belakangan ini.

BACA JUGA: 2020, Diprediksi Jadi Tahunnya Aset Kripto

CEO INDODAX Oscar Darmawan mengatakan, industri trading platform aset kripto seperti INDODAX tidak terlalu terpengaruh oleh corona, seperti sekarang. Hal ini dibarengi dengan meningkatnya harga aset kripto dari awal 2020.

“Trading platform merupakan industri yang tidak terkena dampak oleh corona. Situasi corona ini justru membuat untung trader dan investornya. Ini menandakan bahwa bitcoin merupakan aset yang aman dan masih menjadi primadona,” kata Oscar Darmawan.

BACA JUGA: Aset Kripto, Pilihan Investasi Terbaik Masyarakat Dunia

Dia mengatakan, serangan COVID-19 membuat orang-orang terpaksa bekerja dari rumah. Sehingga mulai memikirkan investasi baru dengan pengembalian yang cepat. Salah satunya dengan cara trading aset kripto.

Selain itu, seiring meningkatnya pemahaman masyarakat Indonesia tentang aset kripto juga membuat member INDODAX meningkat.

BACA JUGA: Facebook Atur Ulang Peluncuran Mata Uang Kripto, Libra

Pada awal tahun ini, jumlah volume trading di startup tersebut sudah mencapai Rp2 triliun per bulan dengan menjual lebih dari 60 aset digital termasuk bitcoin, ethereum dan lainnya.

“Saat ini, member INDODAX sudah hampir mencapai 2 juta orang, di mana 99 persennya adalah orang Indonesia. Orang-orang memanfaatkan waktu mereka bekerja di rumah untuk trading aset kripto. Banyak dari trader yang berhasil mengambil posisi tepat bisa take profit lebih dari 10 persen dalam sehari,” katanya.

Dia menjelaskan, saat corona menerpa perekonomian dunia, termasuk Indonesia, aset kripto tidak terkena dampak secara langsung. Karena yang menentukan harga hanyalah supply dan demand.

Faktanya, harga bitcoin menunjukkan tren kenaikan harga dari awal tahun. Pada awal tahun, harga bitcoin masih Rp90 jutaan.

Pada Selasa (24/3) lalu sekitar pukul 6 petang, harga bitcoin sudah mencapai Rp110 juta. Kondisi ini berbeda dengan produk investasi lain yang mengalami penurunan karena COVID-19.

Meski begitu diakui Oscar sempat ada penurunan harga hingga Rp64 juta pada pertengahan Maret lalu. Penurunan yang drastis itu hanya bersifat sementara. Hal itu tentu saja dimanfaatkan investor atau trader.

Saat ini, mereka sudah mengambil profit lebih dari 70 persen karena Bitcoin kembali menyentuh harga Rp110juta, pada Kamis (26/3) sekitar pukul 09.00 WIB.

Bagaimana dengan kekhawatiran adanya penyebaran virus corona mengenai keamanan uang atau investasi mereka?

Oscar menuturkan investor atau trader tidak perlu khawatir dengan kondisi corona, soal kemanan data dan lain-lain. Tim INDODAX tetap bekerja secara produktif untuk mengamankan jaringan secara ekstra dan selama 24 jam.

“Kami disupport oleh tim yang berjumlah 200 orang yang beroperasi di Jakarta, Bali dan kota lain. Tidak perlu khawatir soal kemanan di INDODAX,” sebutnya.

Dia menyinggung bahwa INDODAX sedang menyusun beberapa program agar member baik investor dan trader lebih mudah berinvestasi di aset kripto.

Pelayanan tersebut sejalan dengan tujuan INDODAX dalam menghadirkan inovasi investasi digital untuk aset masa depan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler