Tradisi Lawan Ambisi

Sabtu, 25 Mei 2013 – 04:00 WIB
Ilustrasi. Getty Images
LONDON - Membandingkan kekuatan Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund memang tidak akan sebanding. Prestasi kedua tim di liga domestik dan internasional bak bumi dan langit. Muenchen adalah klub tersukses di Jerman. Mereka sudah mengoleksi 23 tropi juiara Liga Jerman dan empat Liga Champions.

Dortmund? Sangat jauh dari koleksi Muenchen. Mereka hanya delapan kali menjadi juara Liga Jerman dan sekali Liga Champions. Di atas kertas, ketika kedua tim tersebut bentrok di final Liga Champions di Stadion Wembley, Inggris Minggu (26/5) dini hari WIB (Siaran Langsung SCTV Kickoff Pukul 01.30 WIB),  Muenchen jelas menjadi unggulan.

The Bavaria -julukan Muenchen- memiliki tradisi kuat di kompetisi sepakbola paling elit di Eropa. Mereka adalah tim tradisional yang bersanding dengan klub-klub beken Eropa lainnya.

“Kami lebih baik daripada Dortmund. Kami sudah mengetahui kekuatan mereka,” tegas gelandang Muenchen Franck Ribery seperti dilansir L’Equipe, Jumat (24/5).

Optimisme pemain asal Prancis tersebut dilandasi dominasi Muenchen atas Dortmund musim ini. Dalam empat kali pertemuan, Muenchen sukses menang dua kali. Sementara sisanya berakhir seri.

Hasil itu mengobati kegagalan Muenchen yang harus melihat Dortmund melaju ke podium juara Liga Jerman pada musim 2010/2011 dan 2011/2012. Sekaligus menegaskan keunggulan head to head Muenchen. Dalam 92 pertandingan, Muenchen sudah menang 41 kali. Sementara Dortmund hanya bisa menang 23 kali.

Pengalaman dua kali ke final dalam tiga musim terakhir juga membuat Muenchen semakin percaya diri. Mereka tak ingin lagi menelan kekalahan seperti di dua final sebelumnya. Apalagi, Muenchen musim ini sedang ganas-ganasnya. Mereka berpeluang merebut treble winner.

“Saya tidak pernah mengalami pengalaman hebat seperti ini. kami memecahkan hampir semua rekor,” ujar Jupp Heynckes seperti dilansir situs resmi UEFA.

Namun, kubu Dortmund tak ingin menyerah begitu saja. Mereka berambisi mengulangi kejayaan pada musim 1996/1997 silam. Ketika itu, mereka merebut gelar Liga Champions setelah menekuk Juventus dengan skor 3-1.

“Kami memiliki gaya bermain sendiri. Dortmund semakin percaya diri karena bisa melalui perjuangan berat sejak fase grup,” ujar pelatih Dortmund Jurgen Klopp.

Ambisi tinggi Dortmund memang terganjal karena absennya playmaker andalan Mario Gotze. Meski begitu, Dortmund tetap percaya diri. Mereka menganggap absennya Gotze tak akan memengaruhi ambisi tim menjadi juara di akhir pertandingan.

“Muenchen sukses besar ketika mengalahkan Juventus dan Barcelona. Namun, mereka tak akan bisa mengalahkan kami. Dortmund adalah tim yang sangat tidak diinginkan klub manapun di planet ini,” koar Klopp seperti dilansir Bild. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UEFA Berjuang Dongkrak Gengsi Liga Eropa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler