Hal itu disampaikan Hatta saat menyampaikan kata sambutan dalam malam penganugerahan hadiah Hatta Rajasa Writing Competition (HRWC) di Jakarta, Rabu (12/9) malam. Menurut Hatta, menulis mengajarkan objektivitas dan kebenaran akademis. "Riset mentality hanya bisa dibangun oleh writing dan reading society. Mari kita bersama-sama menuju bangsa yang membangun inovasi," ajaknya.
Dipaparkannya, tradisi menulis berbeda dengan bicara yang tak jarang menciptakan perbedaan dan berujung perdebatan kontraproduktif. "Kita boleh saja beda pandangan terhadap sebuah tulisan, namun ruang demokrasi membuat kita menyatakan kebenaran objektif," katanya.
Dia menegaskan, para pendiri bangsa juga sudah rumusaan tertulis di Pembukaan UUD 1945 yang secara jelas menunjukkan arah perjalanan bangsa ke depan. "Siapapun pemimpinnya, siapapun penggantinya, datang pergi pengganti, tujuannya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," kata Hatta.
Karenanya Hatta mengaku kagum dengan karya tulis para peserta Hatta Rajasa Writing Competition yang diselenggarakan Pusat Studi Harapan Rakyat (PSHR). "Sungguh luar biasa. Itu mampu memberikan harapan ke depan bangsa," katanya.
HRWC diikuti peserta dari dalam dan luar negeri. Ada beberapa mahasiswa Indonesia yang berkuliah di luar negeri seperti Sudan, Australia, Inggris dan China yang mengikuti lomba karya tulis itu. Direktur Eksekutif PSHR, Zaenal A Budiyono menjelaskan, peserta yang mendaftar mencapai 1.214. Antusias peserta lomba menulis itu diluar perkiraan Zaenal yang hanya menargetkan 400-an peserta. "Ini menjadi sinyal bagus bahwa anak-anak muda di negeri ini masih bersemangat untuk berkarya," katanya.
Dijelaskannya, penggunaan nama Hatta Rajasa dalam lomba penulisan itu karena sosok menteri yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu daoat dijadikan inspirator generasi muda. Hatta, sebut Zaenal, baru saja dinobatkan sebagai inisiator perubahan dari sebuah koran nasional. "November 2011 lalu, Hatta juga mendapatkan penghargaan Public Policy Award dari Asia Society," tandasnya.
Lebih lanjut Zaenal memaparkan, dari semua artikel yang masuk ditetapkan 10 nominator untuk masing-masing kategori, yakni kategori pelajar dan kategori mahasiswa. Selanjutnya dari 10 nominator kategori pelajar dan mahasiswa, diambil 3 pemenang.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri: Tersangka Teroris Mr X adalah Wahyu Ristanto
Redaktur : Tim Redaksi