jpnn.com, JAKARTA - Tangis Upik Hartanti tak terbendung begitu mendengar kabar Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang, Banten, terbakar pada Rabu (8/9) dini hari.
Pasalnya, anaknya bernama Rezkil Khairil, salah satu warga binaan penghuni blok yang mengalami kebakaran besar itu.
BACA JUGA: Tragedi Lapas Tangerang, Korban Jiwa Bertambah Jadi 44 Orang
Tangisan Upik makin memilukan saat mendapat kepastian bahwa Rezkil menjadi salah satu korban meninggal dunia.
Kabar terbaru, total ada 44 korban tewas dalam musibah tersebut.
BACA JUGA: Karlina Dikirimi Video Kebakaran Lapas Tangerang, Ingat Adiknya di Block C2
Upik menceritkan, Selasa (7/9) malam pukul 21.00 WIB menjadi komunikasi terakhir dirinya dengan Rezkil.
"Malam jam sembilan, masih video call-an. Biasa bertukar kabar," kata Upik sembari menangis terisak di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (9/9).
BACA JUGA: Bayu Resign dari Telkom Demi Merawat Bocah Korban Pesugihan
Upik lantas bercerita bahwa pertemuan terakhir dengan anaknya itu sebelum pandemi Covid-19, awal 2020.
"Sebelum Covid-19. Seminggu habis besuk langsung Covid-19, habis itu gak bisa lagi," tutur Upik.
Upik menceritakan, Rezkil yang berusia 23 tahun itu merupakan narapidana kasus narkoba yang sedang menjalani masa hukuman lima tahun di Lapas Tangerang.
Namun, dia sudah menjalani masa hukuman dua tahun. Lalu, anaknya itu mendapatkan remisi 1,5 tahun.
"Divonis lima tahun. Sudah dua tahun menjalani masa hukuman. Remisi 1,5 tahun," ujar Upik.
Upik mengaku mendatangi RS Polri Kramat Jati untuk menyerahkan ijazah dan SIM anaknya agar proses identifikasi jenazah bisa cepat selesai.
Dia bercerita, di kediamanya sudah banyak orang yang datang untuk tahlilan.
"Pengennya biar cepet prosesnya biar anak saya tenang. Di rumah sudah mulai tahlilan, sudah banyak keluarga yang datang," tutur Upik yang tak tahan menahan derai air mata. (cr3/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Soetomo
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama