jpnn.com, MEDAN - Kesedihan mendalam dirasakan keluarga Rudi Lumbantoruan, 40, satu dari 178 penumpang pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi.
Menurut cerita Ramlan Manik, 60, mertua dari Rudi Lumbantoruan, sebelum kejadian tersebut pada Sabtu (27/10), korban bersama istri dan kedua anaknya sempat merayakan anniversary pernikahan ke-11 di Kota Sibolga, Sumatera Utara.
BACA JUGA: Ketua DPD Sampaikan Belasungkawa Atas Insiden Lion Air
“Mereka baru saja merayakan hari jadi pernikahan mereka yang ke-11 di Sibolga. Tidak hanya itu, dia juga memberikan bantuan kepada adik iparnya yang hendak menikah. Bahkan, kami saya dan istri juga diberikannya kenang-kenangan,” ungkap Ramlan Manik didampingi istrinya saat ditemui wartawan di Jalan Pelikan 7, Perumnas Mandala.
Diutarakan Ramlan, Rudi sempat datang ke rumahnya untuk menemui adik iparnya untuk memberikan sedikit bantuan.
BACA JUGA: Hayo Ngaku, Siapa Buang Bayi di Teras Rumah Pak Pendeta?
“Kata-kata yang saya ingat, inilah dek untuk membeli sepatumu mana tahu abang tidak bisa datang karena habis cutiku,” ungkap Ramlan menirukannya dengan mata berkaca-kaca.
Sementara, istri Ramlan, Tiala Boru Manullang tampak tak sanggup menahan kesedihan. Wanita paruh baya tersebut menangis tersedu-sedu.
BACA JUGA: 3 Warga Bekasi Tercatat Jadi Korban Lion Air JT610
“Menantu saya itu sehari-harinya bertugas di Pangkal Pinang sebagai manajer perkebunan di sana,” ucapnya. (fir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BMKG Pastikan Cuaca Rute Lion Air JT 160 Terpantau Baik
Redaktur & Reporter : Budi