jpnn.com, CILEGON - Angkutan Trans Cilegon Mandiri yang dioperasikan Pemkot Cilegon, Banten, sejak 7 Februari 2019 lalu sepi penumpang. Pantauan Banten Raya, bus yang beroperasi pukul 09.00 WIB dari Terminal Seruni menuju Ciwandan hanya diisi oleh dua penumpang.
Bagian dalam interior bus tersebut tampak kotor akibat debu. Perjalanan dari Terminal Seruni menuju Shelter Ciwandan bus berhenti satu kali di shelter Jalan Lingkar Selatan (JLS) kilometer 0, Pondok Cilegon Indah (PCI). Di shelter PCI, bus hanya berhenti sekitar lima menit lantaran di ruang tunggu penumpang tersebut tak ada penumpang yang naik.
BACA JUGA: TPSA Bagendung Cilegon Kembali Terbakar
Bus kemudian melanjutkan perjalanan ke Ciwandan. Sepanjang perjalanan yang memakan waktu sekitar 25 menit tersebut, tidak ada lagi penumpang yang menaiki moda transportasi yang digadang-gadang menjadi angkutan pengurai kemacetan ini. Kemudian, perjalanan sebaliknya dari Ciwandan menuju Terminal Seruni, hanya ada satu penumpang beserta dua kru bus.
Salah satu penumpang Yon, mengaku terbantu dengan adanya Trans Cilegon Mandiri. Perjalanan dari Terminal Seruni menuju Ciwandan jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan angkutan kota melalui jalur protokol Kota Cilegon.
BACA JUGA: Ratusan Warga Cilegon Mulai Kesulitan Air Bersih
“Saya dari Bandara Soekarno Hatta turun di Terminal Seruni, mau ke Anyer naik bus ini (Trans Cilegon-red) biar cepat,” kata warga Anyer ini yang ditemui di dalam Bus Trans Cilegon.
Yon mengungkapkan, angkutan tersebut sudah baik. Hanya saja masih ada kekurangan dari shelter. Ia menilai, jika ada penambahan shelter di setiap persimpangan atau poros jalan ke lingkungan, bus bisa lebih ramai. Ia juga berharap agar trayek bus tersebut diperpanjang hingga ke perbatasan Anyer.
Agar, orang seperti dirinya ataupun para pekerja pabrik tidak perlu ganti kendaraan untuk sampai ke rumah atau ke tempat kerja. “Penginnya jalurnya diperpanjang sampai perbatasan Anyer, agar orang pabrik atau warga seperti saya tidak dua kali naik. Kalau sampai Simpang Ciwandan kami harus dua kali naik kendaraan,” ungkapnya.
Kru Bus Trans Cilegon Isnaini mengatakan, Trans Cilegon isi penumpang saat waktu-waktu tertentu saja. Menurutnya, pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB hingga 07.00 WIB ada sekitar tujuh sampai delapan penumpang untuk trip dari Terminal Seruni menuju Ciwandan. “Sementara untuk arah sebaliknya kosong, karena sebagian besar pekerja pabrik pagi hari berangkat,” tuturnya.
Isnaini mengungkapkan, sore hari, trip ramai sekitar pukul 04.00 WIB perjalanan dari Ciwandan menuju Terminal Seruni. Pada waktu tersebut, mayoritas merupakan pekerja pabrik yang hendak pulang menuju rumahnya. “Kalau sore ada juga sekitar tujuh penumpang lah. Itu biasanya pulang dari pabrik,” jelasnya.
Sementara, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon Hendra Pradipta mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi Trans Cilegon Mandiri. Pihaknya juga akan menggandeng perusahaan untuk menyediakan fasilitas. “Dalam penyediaan fasilitas, kami juga minta dukungan industri seperti shelter,” harapnya. (gillang)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti