Jika 2010 Bank Mandiri mencatat pendapatan sebesar Rp 1,28 triliun dengan volume transaksi USD 125,37 miliar, pada 2011 meningkat menjadi Rp 1,73 triliun dengan volume transaksi sebesar USD 294,19 miliar. ”Pencapaian ini didorong oleh pendapatan yang berasal dari transaksi valuta asing dan transaksi surat berharga sebesar Rp 1,22 triliun sepanjang 2011,” kata Panji Irawan.
Dia melanjutkan, Bank Mandiri ingin menjaga momentum pertumbuhan ini dengan baik sebagai salah satu realisasi dari komitmen untuk terus tumbuh dan mampu mengelola likuiditas dengan efektif. ”Kami juga berharap bisnis treasury kami dapat tumbuh lebih dari 12 persen pada 2012,” kata Panji.
Dalam mendorong pertumbuhan pendapatan treasury, Bank Mandiri menjalankan berbagai langkah, seperti mapping kebutuhan nasabah sesuai dengan nature bisnis nasabah, memberi solusi produk dan transaksi treasury yang sesuai, serta terus menerus menjalin komunikasi yang baik dengan nasabah.
Perluasan jangkauan pemasaran produk-produk treasury ke berbagai wilayah di Indonesia juga terus dilakukan. Hingga akhir 2011, Bank Mandiri telah memiliki 8 regional treasury marketing yang terdapat di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Makassar, dan Balikpapan untuk melaksanakan fungsi dealing dan marketing.
Kedelapan regional marketing tersebut di dukung oleh 29 sub regional treasury marketing yang tersebar di 21 kota di wilayah Indonesia . Pada 2012, Bank Mandiri akan menambah perwakilan-perwakilan treasury di 3 kota agar dapat lebih mudah menjangkau masyarakat dan nasabah. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Subsidi BBM Kurang, Inflasi Bertambah
Redaktur : Tim Redaksi