BACA JUGA: Penghargaan Ganda di Akhir Tahun untuk Rossi
Tapi, kini, bayangan tersebut sudah jadi kenyataanBACA JUGA: Dana Kompetisi Livoli Aman sampai 2012
Sepak bola Indonesia pun seperti memasuki babak baru.Harapan mendapatkan pemain bidikan, meski dia masih terikat dengan klub lain, bukan hal yang sulit dilaksanakan
BACA JUGA: Tiongkok Dominasi Kejuaraan Asia BMX Cross
Tak bisa dimungkiri, faktor dana menjadi hal yang krusialFaktanya, klub-klub di Indonesia memang tengah kembang kempisMereka tak bisa leluasa menyusu pada dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD)Hal yang selalu dilakukan sebelum akhirnya menteri dalam negeri mengeluarkan Permendagri No 59 Tahun 2003Sebagian besar klub di Indonesia pun meregang nyawa dan tengah sekaratBahkan, klub-klub medioker dari daerah pinggiran dan tim mapan seperti Persija Jakarta ataupun PSM Makassar harus empot-empotan memenuhi kebutuhan finansial
"Menurut saya, transfer pemain seperti itu bukan cara terbaikSebab, klub pembeli juga mengalami kesulitan pendanaanMereka tentu sulit membeli pemain tersebutCara paling efektif untuk meringankan beban klub adalah rasionalisasi," kata Joko Driyono, direktur Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI)
Beberapa tahun lalu, di arena Galatama, Perserikatan, atau Liga Indonesia, keinginan mendapatkan pemain incaran di klub lain hanya bisa dilaksanakan di awal musimDengan catatan, pemain tersebut tak lagi membela klub lamanya alias statusnya bebas
Jika ada pemain yang pindah di pertengahan musim, itu bisa dihitung dengan jariTapi, kini, semuanya sudah terlewatkanTransfer pemain yang begitu menggema di sepak bola profesional pun sudah merambat ke Indonesia.
"Di musim-musim sebelumnya, juga sudah ada perpindahan pemain dari satu klub ke klub lainTapi, saya memang melihatnya musim ini sepertinya lebih menggeliat dibanding tahun-tahun sebelumnya," ucap Joko
Delta Putra Sidoarjo (Deltras) dan PKT Bontang sudah melaksanakannya saat merekrut pemain baru di putaran kedua DISL 2008/2009Danilo Fernando dan Iqbal Samad, misalnyaKeduanya bisa hengkang ke klub lain meski klub barunya harus merogoh kocek yang lumayan besarDeltras merekrut Danilo dari Persik KediriSedangkan PKT menggaet Iqbal dari PSM Makassar
"Kami merekrut Danilo karena memang butuh dia untuk mengangkat prestasi Deltras agar bisa berprestasi di putaran kedua," jelas Geroge Handiwiyanto, general manager DeltrasDeltras mengeluarkan uang transfer Rp 250 juta untuk Macan Putih (julukan Persik)Itu di luar gaji Danilo yang mencapai Rp 50 juta setiap bulan, jumlah yang bisa membuat klub-klub lain ngiler
Laskar Khatulistiwa (julukan PKT) mengeluarkan jumlah serupa ketika mendatangkan IqbalHanya, gaji Iqbal tak setinggi DaniloSistem transfer tersebut memang bisa memberikan keuntungan kepada tiga pihak, klub baru, pemain, dan klub lamaKlub baru bisa mendapatkan pemain bidikan, pemain bisa memperoleh materi sesuai harapan, dan klub lama tentu mendapat pemasukan ke kas dalam bentuk dana segar
Tidak bisa dimungkiri, sistem transfer tersebut akan membuat sepak Indonesia maju selangkahMeski hal itu belum tentu akan memberikan manfaat pada kemajuan sepak bola nasional, langkah ini perlu diapresiasi"BLI melihat ada dua keuntungan dari proses tersebutPertama, ini adalah salah satu pilar industri sepak bolaKedua, improve klub-klub agar lebih realistisMereka jangan hanya membeli mimpi, tapi kenyataanMeski, itu bukan hal solusi terbaikSebab, klub pembeli juga sedang kesulitan," tegas Joko(ragil ugeng/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dokic Lolos ke Australia Terbuka
Redaktur : Tim Redaksi