Transformasi Kesehatan Indonesia, Selamatkan Ribuan Anak Stunting dan Ibu Hamil

Senin, 30 Oktober 2023 – 23:14 WIB
Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2023 tentang Transformasi Kesehatan Pusat dan Daerah. Foto: dok Kemkes

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Kesehatan terus berupaya menjalankan berbagai inovasi dalam melayani masyarakat. Berbagai langkah itu merupakan bagian dari upaya Kemkes untuk mencapai cita-cita bangsa berupa kemajuan tranformasi dunia kesehatan Indonesia.

Transformasi dunia kesehatan Indonesia tidak bisa hanya diperjuangkan Kemkes sendiri. Semua pihak termasuk masyarakat turut ambil bagian di dalam perjuangan tersebut.

BACA JUGA: Menkes Budi Terima Penghargaan sebagai Pahlawan Transformasi Kesehatan Indonesia

Saat ini, transformasi dunia kesehatan yang terlihat paling jelas dan nyata ialah dengan hadirnya teknologi digital dalam pelayanan untuk masyarakat.

Selain kerja sama terintegrasi pemerintah dengan pihak swasta, transformasi dunia kesehatan Indonesia juga dijalankan dan memberi dampak nyata lewat program SATUSEHAT oleh Kemkes.

BACA JUGA: Kiat dari Menkes Budi untuk Mencegah Penyakit Osteoporosis

SATUSEHAT merupakan platform integrasi data kesehatan individu antar fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Melalui platform tersebut, Kemkes melakukan standarisasi dan pemenuhan data lengkap untuk mewujudkan penerapan rekam medis elektronik (RME) di seluruh faskes.

BACA JUGA: Menkes Ungkap Jumlah Pasien Gagal Ginjal Akut di Indonesia

Menkes RI Budi G. Sadikin dalam pernyataannya beberapa waktu lalu menyatakan harapannya agar semua pihak bersama mendukung transformasi dunia kesehatan Indonesia.

Dia berharap bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat dari waktu ke waktu melalui transformasi yang teratur dan terintegrasi dengan baik di semua wilayah.

“Mewujudkan Indonesia sehat bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh komponen bangsa seperti lembaga negara, perusahaan swasta dan organisasi masyarakat. Kita bekerja dengan hati, memberikan yang terbaik bagi kesehatan masyarakat,” ujar Menteri Budi.

Kemkes telah menetapkan enam pilar dalam menjalankan transformasi kesehatan Indonesia.

Tahun ini, enam pilar itu telah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan dalam melayani masyarakat dan mengembangkan lebih banyak lagi teknologi kemajuan dunia kesehatan.

Dilansir dari website Kemkes, berikut ini pilar-pilar yang sudah menunjukkan kemajuan transformasi dunia kesehatan Indonesia.

Transformasi Layanan Primer

Capaian Kemenkes pada pilar transformasi primer antara lain:

1.     Remaja putri yang mendapat tablet tambah darah (TTD) 2.238.304 orang

2.     Ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) yang ditemukan dan ditangani sebanyak 75.654

3.     Anak stunting yang ditangani sejumiah 1.018.499 anak. Angka stunting nasional juga menurun menjadi 21,6% (2022) dari sebelumnya 24,4% (2021)

4.     Ibu yang melakukan ASI ekslusif sebanyak 441.051

5.     Kunjungan pemeriksaan kehamilan sebanyak 6 kali (K6) sejumlah 1,769.444 ibu hamil

6.     Persalinan di fasyankes sebanyak 2.077.022 kelahiran

7.     Balita vang dipantau tumbuh kembangnya 8.617.676 balita

8.     Bayi baru lahir yang dilakukan pemeriksaan

9.     Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) sebanyak 101.797 bayi

10.  Revitalisasi 300 ribu posyandu lengkap dengan kader dan alat kesehatan

11.  Penambahan 3 jenis imunisasi rutin bagi anak, dari 11 meniadi 14 jenis vaksin

 

Transformasi Layanan Rujukan

 Kemkes terus berupaya menjalankan pemerataan akses untuk layanan prioritas kesehatan bagi masyarakat. Berikut transformasi yang telah dijalankan. 

1.     Pembangunan 15 RS Pratama untuk penguatan layanan rujukan di daerah terpencil.

2.     Sebanyak 16 RS vertikal bekerja sama dengan institusi atau RS internasional untuk memberikan layanan unggulan internasional

3.     Proses pembangunan 4 RS vertikal baru d wilayah timur Indonesia (Surabaya, Kupang Makasar, Jayapura)

 

Transformasi Sistem Ketahanan Nasional

 Pemerintah terus mendukung sistem ketahanan nasional di bidang kesehatan. Dalam hal ini,  Kemkes berupaya menjalankan inovasi berupa pengadaan alat kesehatan dalam negeri.

1.     Kemampuan produksi dalam negeri 8 dari 10 bahan baku obat yang paling banyak digunakan dan 8 dari 10 alkes terbesar by value

2.     Sebanyak 38 industri farmasi difasilitasi change source 5 bahan baku obat dalam negeri

3.     Peningkatan 3,8 lipat transaksi alat kesehatan dalam negeri melalui e-katalog

4.     Kemampuan produksi 8 dari 14 antigen imunisasi rutin termasuk vaksin COVID-19

5.     Penguasaan teknologi vaksin inactivated virus, mRNA/nucleic acid based dan viral vector based

 

Transformasi Sistem Pembiayaan

1.     Kemkes memberlakukan enyesuaian tarif dalam program Jaminan Kesehatan Nasional melalui pembentukan regulasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2023

2.     Mendorong penyusunan laporan National Health Account (NHA) dari T-2 menjadi T-1 (I tahun sebelum pelaksanaan) untuk penajaman perencanaan dan intervensi pembiayaan kesehatan. Pencapaian NHA ini disertai penyusunan DHA/PHA di lebih dari 90 kabupaten/kota di 19 provinsi.

3.     Launching Pedoman Penilaian Teknologi Kesehatan/Health Technology Assessment (HTA) di Indonesia dan monitoring implementasi rekomendasi HTA.

4.     Konsolidasi pembiayaan kesehatan melalui implementasi Pedoman Kerjasama Pemerintah dan Swasta non-Infrastruktur Bidang Kesehatan di 238 kabupaten/kota dan implementasi kebijakan insentif pelayanan UKM bagi petugas Puskesmas di wilayahnya.

 

Transformasi SDM Kesehatan

Kemkes terus berupaya meningkatkan jumlah dokter maupun dokter spesialis di Indonesia agar tersebar merata melalui tranformasi kesehatan.

Kemkes fokus menambah jumlah dokter, dokter spesialis-sub spesialis dan dokter gigi dan pemerataan distribusinya ke seluruh Indonesia.

1.     Saat ini 96% puskesmas telah memiliki minimal 1 dokter

2.     1.040 beasiswa pendidikan telah diberikan kepada dokter spesialis, sub spesialis dan dok ter gigi spesialis yang berasal dari dana Kemenkes dan LPDP

3.     Sebanyak 100 institusi penyelenggara pelatihan kesehatan telah terakreditasi

4.     Sebanyak 54,6% Puskesmas telah lengkap memiliki 9 jenis tenaga kesehatan

5.     Sebanyak 61,5% RSUD di kabupaten/kota telah lengkap memiliki 7 jenis dokter spesialis

6.     Sebanyak 236.075 STR bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan telah diterbitkan.

7.     Sebanyak 36.797 SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya untuk mendukung sistem ketahanan kesehatan.

8.     Tercatat 100% provinsi/kabupaten/kota telah menyusun dan memvalidasi rencana kebutuhan tenaga kesehatan tahun 2023

 

Transformasi Teknologi Kesehatan

Inovasi dijalankan Kemkes di bidang teknologi kesehatan. Salah satunya dengan meluncurkan

SATUSEHAT, platform penghubung ekosistem data kesehatan dengan berstandardisasi internasional. Pemanfaatannya bisa diakses oleh publik melalui SATUSEHAT Mobile sedangkan untuk pemerintah melalui SATUSEHAT Data. Berikut perkembangan platform SATUSEHAT sampai dengan 2023:

1.     Sebanyak 11.864 fasyankes telah siap terintegrasi dengan platform SATUSEHAT.

2.     Platform SATUSEHAT telah mendapatkan sertifikat ISO/ICE 27001:2013 yang diakui oleh 100 negara

3.     SATUSEHAT Mobile telah terpasang di lebih dari 104 juta pengguna dan memiliki fitur kesehatan sesuai standar yang diakui WHO dan sistem informasi kesehatan global

4.     Sehatindonesiaku (ASIK) sebagai pencatatan data imunisasi secara digital luar ruang pertama di Indonesia da terintegrasi SATUSEHAT

5.     Pengakuan inisiatif Indonesia atas Federated Public Trust Directory yang diadopsi oleh G20 dan implementasi digitalisasi dokumen kesehatan mulai dijalankan WHO

6.     Peluncuran Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi) 14 Agustus 2022. Deteksi dan prediksi penyakit makin presisi sehingga pengobatan lebih akurat dengan BGSi

Menteri Budi mengatakan ke depan Kemkes akan fokus pada pelayanan kesehatan menuju ke arah pencegahan atau promotif preventif. 

Dia mengatakan hal itu bagian dari upaya transformasi kesehatan yang dilakukan pemerintah.

"Kami akan perkuat puskesmas, posyandu, sampai layanan kesehatan yang sifatnya promotif atau edukasi dan preventif atau pencegahan untuk masyarakat," pungkas Menkes yang beberapa waktu lalu menerima penghargaan sebagai Pahlawan Transformasi Kesehatan Indonesia tersebut. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler