jpnn.com, MOJOKERTO - Penggunaan sistem panel surya untuk menghasilkan energi listrik kini makin diminati sebagai salah satu alternatif untuk transisi energi hijau di Indonesia. Transisi energi hijau ini sangat ramah lingkungan, hemat penggunaan listrik, dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Oleh karena itu, FKS group, perusahaan yang bergerak di bidang food and agri turut menjalankan alternatif transisi hijau tersebut. FKS Group merencanakan instalasi panel surya dengan total kapasitas 10 megawatt hingga 2025.
BACA JUGA: Tingkatkan Kompetensi SDM Vokasi, FKS Group Gandeng 16 SMK
Langkah bijak FKS group ini sejalan dengan komitmen nasional terhadap mitigasi perubahan iklim dan keberlanjutan. Hal ini tidak hanya menegaskan posisi FKS Group sebagai pelopor dalam adopsi energi bersih, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata dalam memperkuat infrastruktur energi berkelanjutan di Indonesia.
"Komitmen kami terhadap keberlanjutan adalah inti dari operasi kami. Dengan mengintegrasikan tenaga surya ke dalam campuran energi kami, kami tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga menetapkan standar bagi industri untuk diwujudkan. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam perjalanan kami menuju pencapaian netral karbon," ujar Po Indarto Gondo, Chief Executive Officer, PT. Padi Flour Nusantara (PFN), dalam acara peresmian operasional pembangkit listrik panel surya di Padi Flour Nusantara, Mojokerto, Jawa Timur. Dalam kegiatan ini juga diadakan media trip dengan sejumlah jurnalis untuk melihat langsung proses produksi PFN yang memproduksi tepung beras dan tepung ketan bermerek Bola Deli.
BACA JUGA: Gerry Mustika Resmi Pimpin PT FKS Food Sejahtera Tbk
Pada akhir 2022, dalam fase pertama, FKS Group telah berhasil menginstal 2,4 megawatt panel surya di Pabrik Tepung Terigu - Bungasari Flour Mills, Medan.
Pemasangan ini berhasil menyerap karbon sebanyak 2 juta kg CO2 per tahun dan memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.
BACA JUGA: Budayakan Hidup Sehat, FKS Food Gelar Olahraga Lari di Sejumlah Kota
Fase kedua dari inisiatif ini akan memasang tambahan 3 Megawatt di tujuh area operasi, di antaranya di Balaraja dan Cilegon – Banten, Gunung Putri – Bogor, Sragen – Jawa Tengah, Surabaya dan Mojokerto – Jawa Timur, dan Makassar.
Fase kedua ini diharapkan dapat mengurangi lebih banyak lagi karbon, dengan pengurangan diperkirakan sebesar 3,4 juta kg CO2 per tahun.
Sementara fase ketiga, yang akan mencakup instalasi 5 Megawatt, diharapkan akan mengurangi emisi karbon hingga 5.8 juta kg CO2, menjadikan total kontribusi FKS Group terhadap pengurangan emisi karbon sangat signifikan, yaitu 11,2 juta kg CO2 per tahunnya.
Inisiatif ini selaras dengan target keberlanjutan global dan nasional, yang mana pemerintah Indonesia telah mencanangkan target pengurangan emisi sebesar 29% atau setara 835 juta ton CO2 pada 2030.
Selain itu, inisiatif FKS Group ini membantu mengurangi efek buruk perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi non-terbarukan.
Pada kesempatan yang sama, Agung Cahyadi Kusumo, Group Chief Operating Officer FKS Group menambahkan, inisiatif energi berkelanjutan dalam operasional perusahaan merupakan perwujudan nyata dari empat pilar implementasi ESG (Environmental, Social, Governance) yang telah dicanangkan FKS Group.
Empat pilar tersebut adalah keamanan dan ketahanan pangan; pengelolaan lingkungan; lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman; dan pengembangan masyarakat.
FKS Group menjalankan proyek tersebut menggandeng Xurya, sebagai salah satu pelopor pengembang listrik tenaga surya untuk atap bangunan.
Pemasangan panel surya di site operasional FKS Group ini sebagai wujud pendekatan proaktif perusahaan terhadap tanggung jawab lingkungan dan korporat, memosisikan dirinya sebagai pemimpin dalam praktik industri berkelanjutan di Indonesia.
"Kami sangat bangga bermitra dengan FKS Group dalam proyek visioner ini. Bersama-sama, kita membuktikan bahwa penggunaan energi terbarukan tidak hanya layak tetapi juga menguntungkan bagi bisnis yang mencari cara untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan dampak positif terhadap lingkungan. Kami harap langkah FKS Group dalam menggunakan PLTS atap dapat menginspirasi perusahaan-perusahaan lainnya untuk turut mendukung upaya mitigasi perubahan iklim,” tutur Eka Himawan, Managing Director kata Xurya Daya Indonesia. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia