jpnn.com - JAKARTA - Kesuksesan urusan pencairan pemondokan haji, tidak menjalar ke urusan transportasi lokal Arab Saudi. Calon jamaah haji terancam kesulitan transportasi lokal, karena sampai saat ini lelang tidak ada peminatnya.
Transportasi lokal ini penting, karena di antaranya membawa jamaah dari Jeddah ke Makkah, hingga ke Madinah dan Armina.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama Mochammad Jasin menuturkan, Rabu malam lalu (9/4) waktu Saudi, ia menggelar rapat konsolidasi dengan tim pemondokan, transportasi, dan katering. "Saya menerima langsung paparan dari tim yang ada di Saudi," ujar Jasin yang kemarin masih ada di Jeddah.
Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menjelaskan, tim transportasi lokal sejatinya sudah membuka pengumuman tender sekitar sepekan terakhir. Tetapi nyatanya hingga menjelang penutupan masa lelang, tidak ada satupun perusahaan angkutan transportasi darat di Arab Saudi yang mengajukan lamaran.
"Solusi sementara ini adalah, masa lelang diperpanjang hingga seminggu lagi," papar dia. Jasin menuturkan, panitia lelang berharap dalam masa perpanjangan ini ada perusahaan transportasi yang mengajukan lamaran lelangnya.
Menurut Jasin tahun ini skema penyediaan transportasi lokal untuk jamaah haji di Saudi mengalami perubahan. Skema adalah, selama masa lelang ini tim transportasi dari Kemenag tidak proaktif merekrut perusahaan. Dengan cara ini, diharpakan bisa menghindari praktek percaloan.
Tetapi nyatanya sistem baru itu tidak berjalan mulus. Jasin mengatakan perusahaan transportasi berpandangan bahwa pemerintah Indonesia-lah yang butuh. Sehingga perusahaan transportasi (nakobah) tetap menunggu didatangi oleh tim pengadaan transportasi haji.
Jika hingga masa lelang ditutup nanti tetap tidak ada pelamar pengadaan transportasi, mau tidak mau tim dari Kemenag turun ke perusahaan-perusahaan transportasi. Meskipun begitu Jasin mengatakan perusahaan transportasi yang "dilamar" pemerintah itu harus memenuhi spesifikasi dan standar keselamatan penumpang.
Jasin mengatakan iklim industri transportasi di Saudi, tidak ada persaingan yang ketat. Sehingga mereka tidak terlalu berjibaku untuk sekedar memenangkan tender angkutan jamaah haji. Meskipun begitu, Jasin berharap dalam masa perpanjangan ini ada banyak perusahaan transportasi darat yang berkaulitas mendaftarkan diri di lelang itu.
Dia menuturkan biaya pokok untuk transportasi lokal adalah sekitar 90 riyal per jamaah (sekitar Rp 273 ribu). Dengan perkiraan jumlah jamaah haji mencapai 152 ribu orang, maka nilai tender pengadaan transportasi lokal jamaah mencapai Rp 41,4 miliar.
Sementara itu, untuk urusan pengadaan katering, Jasin mengatakan belum dibuka masa lelangnya. Jasin berharap ada perusahaan katering yang bersedia melamar dalam lelang ini. Unit cost katering ini adalah 12 riyal per jamaah (sekitar Rp 36 ribu). Dengan jumlah jamaah mencapai 152 ribu orang, maka nilai total tender katering sekitar Rp 5,4 miliar. (wan/ca)
BACA JUGA: Bantu Rp23,9 M untuk Terdakwa Korupsi, PLN Dikecam
BACA JUGA: Mulai April, Perserta JKN Bebas Pilih Faskes
BACA JUGA: Tak Ikut BPJS Kesehatan, Siap-Siap Gigit Jari
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Goda Marzuki Alie Tinggalkan Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi