Trauma Hebat, Dua Korban Emon Ogah Kembali ke Sekolah

Minggu, 11 Mei 2014 – 16:17 WIB

jpnn.com - SUKABUMI-- Dua orang korban kekerasan seksual yang dilakukan Andri Sobari alias Emon, mengalami trauma hebat. Dari keterangan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi, Hanafie Zain saat jumpa persnya, kedua bocah yang tidak disebutkan namanya itu tidak mau bersekolah lantaran beberapa hal.

Dan kini keduanya tengah mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. "Ada dua anak yang masih trauma dan tidak mau ke sekolah," ujar Hanafi kepada Radar Sukabumi (Grup JPNN), di Mapolres Sukabumi Kota.

BACA JUGA: Cewek Cantik Tanpa Busana Diduga Diperkosa lalu Dibunuh

Ditambahkannya, berbagai upaya tengah ditempuh Pemda agar kegiatan belajar kedua anak tersebut tetap berlangsung.
Rencananya Pemda sendiri akan mendatangkan guru di sekolahnya untuk mendatangi rumah korban guna memberikan materi pelajaran kepada korban. Sehingga para korban tidak tertinggal oleh pelajar lainnya.

"Di sisi lain, para korban kekerasan seksual Emon ini akan mendapatkan pendampingan dari para psikolog dan psikiater," tambahnya.

BACA JUGA: Gara-gara Cinta Ditolak, Siswi SMK Dipukuli dan Dibuang ke Jurang

Tidak hanya itu pihanya telah membuat tim untuk memantau perkembangan anak hingga dewasa nanti dengan melibatkan sejumlah intansi untuk penanganan kasus ini mulai dari pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

Hanafie berharap kasus kejahatan seksual yang dilakukan Emon ini merupakan kasus terakhir yang terjadi di Sukabumi. Sehingga kedepannya tidak ada lagi kasus serupa dan kasus lain yang menghebohkan tanah air ini. Pemda pun akan melakukan sosialisasi agar anak-anak mampu melakukan perlawanan minimal berteriak ketika ada yang ingin melakukan perbuatan kekerasan seksual. (why/t)

BACA JUGA: Bermotif Asmara, Duda Tewas Ditikam Tetangga

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asyik Nonton TV, Tetangga Datang Mencakar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler