Trauma Masa Kecil dan Depresi Dolores O'Riordan

Rabu, 17 Januari 2018 – 07:44 WIB
Vokalis The Cranberries, Dolores O'Riordan. Foto: BBC

jpnn.com - Meninggalnya Dolores O'Riordan yang begitu tiba-tiba menimbulkan banyak spekulasi. Apalagi pihak kepolisian tak kunjung merilis ke publik penyebab kematian vokalis The Cranberries itu.

Fans berspekulasi, penulis hit Linger dan Ode to My Family itu meninggal lantaran fase depresi gangguan mental yang diidapnya.

BACA JUGA: Sempat Bercanda Beberapa Jam sebelum Tinggalkan Dunia

O’Riordan pernah menyatakan, dirinya mengalami trauma semasa kecil yang berpengaruh hingga dirinya dewasa.

Dia bilang, gangguan itu diperparah oleh karirnya yang melejit bersama The Cranberries. Saat debut, usianya baru 18 tahun.

BACA JUGA: Kisah Kelam di Balik Lagu Terbaik Dolores ORiordan

’’Siapa pun yang tenar dengan cepat, di usia muda pula, kalian akan jadi ’korban’. Kalian melalui hidup dengan sangat cepat dan melewatkan banyak hal ketika muda,’’ paparnya sebagaimana dikutip Metro pada 2012.

Pada 2013, dia berpisah dari suami yang menikahinya pada 1994, Don Burton. Pada masa yang berat tersebut, penyanyi yang lengkingan suaranya di Zombie dan Animal Instinct tak akan pernah kita lupakan itu kembali ke kampung halamannya.

BACA JUGA: Ariel Noah Merasa Kehilangan Sosok Dolores ORiordan

Dia mengaku pernah berusaha bunuh diri. Setahun berselang, dia dan Burton resmi bercerai. Setelah itu, dia sempat dituntut lantaran melawan dan melecehkan petugas Bandara Shannon, Irlandia.

Pada 2015, O’Riordan didiagnosis mengidap gangguan bipolar. ’’Aku cukup lama berada di spektrum hypomanic. Namun, tidak ada yang tahu kapan fase itu berakhir dan berganti ke depresi dan titik terendah hidupku,’’ paparnya ketika diwawancarai Daily Mail.

Dalam wawancara dengan Metro pada 2015, dia menyatakan, dengan pengobatan dan terapi yang didapat, kondisinya semakin baik. Bahkan, setahun pascavonis, dia merilis album bersama D.A.R.K, proyek band yang dimotori basis The Smiths Andy Rourke dan Ole Koretsky.

’’Aku merasa sangat baik dan sehat. Sangat positif pada tahun-tahun mendatang. Aku punya beberapa album yang sedang kugarap. Aku mulai kerja lagi,’’ ucap O’Riordan sebagaimana dikutip Daily Mail.

Sayang, pada 2017, kondisinya kembali drop. Jadwal tur bersama The Cranberries yang sudah direncanakan terpaksa dibatalkan.

Kepergian mendadak O’Riordan tentu jadi pukulan buat orang-orang terdekatnya. ’’Dia dan pengobatannya berjalan lancar. Jadi, kabar ini sangat mengagetkan,’’ kata Brigid Teefy, seorang teman keluarga.

Teefy mengenang mendiang sebagai sosok yang rendah hati. ’’Dolores tidak pernah minta didampingi bodyguard saat pulang ke Limerick. Dia tetap santai berlari atau joging,’’ imbuhnya sebagaimana dikutip Daily Mail.

Dalam kepulangan ke kampung halamannya akhir 2017, O’Riordan juga sempat berlatih di venue acara musik Dolans Warehouse.

’’Dia berencana manggung di sini secepatnya. Namun, belum ada kepastian karena saat itu dia sedang sakit punggung,’’ ucap Neil Dolan, anak pemilik venue itu, sebagaimana dikutip Irish News.

Jenazah O’Riordan akan dimakamkan di Limerick. Penghormatan terakhir dilaksanakan di kantor pusat Limerick City and County mulai kemarin pagi waktu setempat.

Presiden Irlandia Michael D. Higgins menyatakan, musisi dengan gaya rambut pixie itu membawa dampak besar buat Irlandia.

’’Siapa pun yang mengikuti dan mendukung musik, musisi, dan kesenian Irlandia merasakan kehilangan besar atas kepergian Dolores O’Riordan,’’ ungkapnya dalam pernyataan tertulis.

Well, sampai kapan pun, kita akan selalu merindukan O’Riordan. Seperti yang dia senandungkan dalam lagu When You're Gone: ’’And I'll miss you when you're gone. That is what I do.’’ (BBC/Telegraph/People/Daily Mail/fam/c5/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dolores ORiordan Wafat, Presiden Irlandia Ikut Berduka


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler