Tren Melemah Karena Internal Negatif

Selasa, 04 September 2012 – 01:44 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal pekan. Indeks naik 57,617 poin (1,419 persen) ke level 4.117,948 dan indeks LQ45 melesat 11,20 poin (1,61 persen) ke level 706,73 pada penutupan perdagangan Senin (3/9).

Research Analyst PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan, kenaikan IHSG dipicu oleh data kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS) bulan Agustus yang naik tertinggi dalam 3 bulan. Pemimpin The Fed Ben Bernanke dalam pidatonya mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus menjaga peluang stimulus (QE) jilid tiga terbuka lebar dan akan segera bertindak jika angka pengangguran tidak membaik atau bahkan memburuk.

"Fed akan terus memantau angka pengangguran karena angka pengangguran yang tinggi dalam waktu yang lama akan menyebabkan pelemahan ekonomi secara struktural," ungkapnya, kemarin.
         
Sebelum Federal Open Market Committee (FOMC) meeting yang akan digelar pada pekan minggu mendatang, menurut Purwoko, perhatian akan tertuju pada laporan tenaga kerja bulan Agustus yang akan dirilis Jumat pekan ini. "Manufaktur China Agustus turun untuk pertama kalinya dalam 9 bulan terakhir. Hal ini menandakan pelemahan pertumbuhan ekonomi China semakin memburuk," ungkapnya.
     
Data manufaktur ini memberikan tekanan kepada PM Tiongkok mengeluarkan stimulus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sudah melemah selama 7 kuartal. "Pergerakan indeks kemarin juga diwarnai oleh pengumuman inflasi yang di atas perkiraan serta data neraca perdagangan yang kembali defisit," terusnya.
      
Hari ini Purwoko memerkirakan indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support 4.090 dan resistance 4.130. Saham pilihan di antaranya ADHI, SMRA, PNBN, ASRI, dan SMGR.

Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 122.707 kali pada volume 3,161 miliar lembar saham senilai Rp 3,587 triliun. Sebanyak 166 saham naik, sisanya 76 saham turun, dan 79 saham stagnan. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 179.9 miliar. (gen/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pabrik Susu Bertambah, Dorong Persaingan Harga

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler