SURABAYA - Aktifitas masyarakat menjelang lebaran semakin jelas terlihat. Mereka mulai sibuk untuk menyiapkan kebutuhan semasa lebaran atau mudik. Seiring meningkatnya kebutuhan, pengeluaran selama lebaran pun sering kali membengkak. Sebagian besar masyarakat akhirnya memilih untuk mendapatkan dana tambahan. Salah satunya, lewat jasa Pegadaian.
Humas Pegadaian Kantor Wilayah Utama XIII Surabaya Adi Arijantoko menyatakan, peningkatan jumlah konsumen pegadaian menjelang lebaran telah menjadi tren setiap tahunnya. Kali ini, dia memprediksikan peningkatan omzet yang didapat Pegadaian sebesar 30 persen.
Dia menerangkan, omzet Pegadaian di Surabaya pada bulan reguler biasanya berkisar antara Rp 800 miliar - Rp 1 triliun. Namun, produksi menjelang lebaran seperti ini bakal naik hingga Rp 1,2 triliun. "Bukan hanya masyarakat individu saja (nasabah konsumtif), konsumen UKM (nasabah produktif) juga banyak datang ke kami untuk menambah modal usaha," jelasnya
Dalam momen itu, lanjut Adi, komposisi antara nasabah konsumtif dan produktif bergeser. Nasabah konsumtif yang biasanya mencapai 80 persen turun menjadi 65 persen. Nasabah produktif lah yang naik dari 20 persen menjadi 35 persen produktif. "Yang datang ke kami biasanya orang dengan bidang usaha yang berkaitan dengan keperluan lebaran," jelas Adi.
Tapi, tren yang bergeser dalam pegadaian pada momen lebaran kali ini bukan hanya jenis nasabah. Jenis barang jaminan juga mengalami perubahan. Dominasi emas dan perhiasan sebagai barang jaminan sedikit tergeser oleh jaminan berupa kendaraan bermotor.
"Lebaran kali ini, yang menjadikan kendaraan bermotor dan mobil sebagai barang jaminan meningkat hingga dua kali lipat," papar Adi.
Menurutnya, kendaraan bermotor sebagai jaminan di setiap cabang naik menjadi 10-20 unit dari hanya 5 -010 unit. "Gudang kami sampai penuh. Mungkin selain barang jaminan, mereka juga ingin mengamankan kendaraan ketika ditinggal mudik ke kampung halaman," ujar Adi. (bil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPR BCA Incar Luar Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi