jpnn.com, JAKARTA - Teori Winston Churchill tentang 'Kita hidup dari apa yang kita dapatkan, tetapi kita membuat kehidupan dari apa yang kita berikan' berdampak pada transformasi global bisnis.
Hal itu mendasari transformasi menuju model yang lebih berorientasi sosial, agar komunitas lokal menjadi lebih luas, komunitas dunia makin maju.
BACA JUGA: Bantah Jadi Afiliator OctaFX, Boy William: Aku 100 Persen Hanya Talent yang Dibayar
Bahkan, efek teori Winston Churchill membuat beberapa perusahaan mengurangi jejak karbon mereka secara efektif.
Sebagai contoh, strategi Ambition 2039 Grup Mercedes-Benz yang beralih sepenuhnya ke armada kendaraan elektrik.
BACA JUGA: OctaFX dan ACT Bangun Sumur Komunal di Jawa TengahÂ
Selain itu, perusahaan-perusahaan lain ikut mendukung komunitas lokal dalam menghadapi tantangan yang sering kali terkait dengan pendidikan, infrastruktur, dan kondisi lingkungan.
Lalu, bagaimana dengan perusahaan fintech, apakah tren itu menyentuh mereka?
Riset OctaFX membeberkan aksi nyata fintech cukup banyak di bidang sosial dan berkelanjutan.
BACA JUGA: OctaFX Hadirkan Belajar Trading Bersama Selebritas
Beberapa fintech bahkan bertanggung jawab lewat cara-cara unik, misalkan mulai dari membawa layanan keuangan kepada orang-orang yang tidak memiliki akses, hingga mempromosikan literasi keuangan.
Berikut ini adalah beberapa masalah mendesak yang sudah ditangani oleh perusahaan fintech:
1. Layanan keuangan berbagi
Beberapa perusahaan, seperti Fidelity Charitable, memberikan kesempatan seluruh elemen masyarakat untuk menyumbangkan uang tunai, sekuritas, dan aset-aset lain ke dana yang disarankan pendonor di badan-badan amal publik.
Selain itu, perusahaan itu juga memungkinkan donatur meningkatkan penghematan pajak. Perusahaan-perusahaan lain, seperti Binance Charity, berupaya untuk merevolusi penyumbangan global dengan menggunakan teknologi Web3, yang menjadikan pemberian donasi makin transparan, efisien, dan yang terpenting, lebih langsung.
2. Layanan keuangan bagi yang kurang mampu
Eksklusi finansial di wilayah-wilayah rural dan terbelakang telah menjadi masalah besar. Perusahaan fintech pun memutuskan untuk memusatkan aktivitas CSR mereka.
Pada beberapa kasus, keseluruhan tujuan layanan fintech diciptakan adalah untuk menjembatani ketimpangan ini. Misalnya, layanan keuangan seluler bKash secara khusus didesain untuk melayani 70 persen dari masyarakat Bangladesh yang tinggal di wilayah rural dan memiliki akses terbatas ke perbankan resmi.
3. Memajukan literasi keuangan
Perusahaan fintech makin sadar akan masalah ini, dan mulai membangun kursus-kursus pendidikan yang melayani anak-anak serta masyarakat yang jauh lebih luas.
Sebab, sangat disayangkan, sedikit sekali sekolah yang mengajarkan perbankan, investasi, dan dana tabungan. Padahal ini merupakan bagian dari keterampilan terpenting yang akan dibutuhkan siswa di hidup mereka saat dewasa nanti.
Aktivitas amal lain di mana perusahaan fintech terlibat meliputi proyek-proyek lingkungan hidup. Misalnya, upaya HSBC untuk membantu pelestarian Taman Alam Guandu Taipei di Taiwan, dana bantuan darurat, serta berbagai upaya lainnya yang sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.
Selain itu, bagaimana fintech memajukan sektor sosial di seluruh dunia?
Salah satu contoh yang bisa diambil adalah upaya broker Forex internasional OctaFX untuk membantu komunitas-komunitas lokal dalam mengatasi berbagai tantangan global pada 2022.
Berbagai capaian dari bantuan itu adalah:
1. OctaFX membantu 1.855 orang dan 46 bisnis kecil dalam situasi darurat, mayoritas saat terjadi bencana alam.
2. OctaFX mendukung upaya pendidikan untuk 4.452 siswa dan 50 sekolah serta organisasi dengan mendanai beasiswa, workshop pendidikan ekstrakurikuler, kursus profesional, merenovasi dan membangun sekolah-sekolah dan kelas-kelas baru, serta membeli komputer dan berbagai peralatan pendidikan yang penting.
3. Secara keseluruhan, OctaFX membantu lebih dari 6.000 orang di beberapa negara, termasuk India, Indonesia, Malaysia, Meksiko, Nigeria, dan Pakistan.
4. Membantu pembangunan enam kelas komputer untuk Lala Bulaki Das Babu Ram Sahai Hindu Mahila Inter College di Tilhar, di India.
5. OctaFX menyediakan tunjangan dua belas bulan untuk enam mahasiswa dari berbagai jurusan di universitas-universitas di Malaysia.
6. Menyediakan bantuan kemanusiaan untuk keluarga-keluarga yang terkena dampak gempa bumi di Cianjur, Indonesia di mana 58.362 orang terluka dan kehilangan tempat tinggal.
7. OctaFX mendanai proyek Kesehatan, Pendidikan, dan Keamanan (Health, Education and Safety atau HES), yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan keamanan anak-anak di dua belas wilayah pedalaman di Muzzafargarh, Punjab, Pakistan.
8. OctaFX menyediakan pelatihan ICT bagi lima puluh anak muda yang menganggur sebagai bagian dari proyek amal Youth Employability Skills (YES), di Nigeria.
9. Broker ini sedang mensponsori Program Pemberdayaan, yang akan membantu 110 siswa sekolah dasar di Fundación Dr. José María Álvarez I.A.P, di Meksiko.
Tren CSR di industri fintech saat ini akan terus berkembang, sementara para pemangku kepentingan dan karyawan mengharapkan nilai-nilai mereka akan sejalan dengan nilai-nilai perusahaan.
Oleh karena itu, diprediksi makin banyak perusahaan yang mulai berpartisipasi secara aktif dalam proyek-proyek yang menguntungkan masyarakat, kita akan makin mendekati masa depan yang lebih berkelanjutan, berpendidikan, dan sehat di dunia. (jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul