jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap, Tri Dianto diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (31/10) lalu sebagai saksi untuk mantan Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum.
Tri mengaku ditanya kronologi hubungan Anas dengan mantan Bendahara Umum PD, Muhammad Nazaruddin. Penyidik, kata Tri, mengganggap dia mengetahui kronologi hubungan Nazaruddin dan Anas.
BACA JUGA: Dengan CAT, Tes CPNS Dijamin Kurangi Kecurangan
"Dari pertemuan dan perkenalan saya sama Anas dan Nazarudin hingga masalah apa Anas pernah atau sering ke Tower Permai dan juga Anas pernah ke Apartemen di Senayan City yang diklaim oleh Nazarudin sebagai kantor tim sukses pemenangan Anas di Kongres," kata Tri kepada JPNN, Sabtu (2/11).
Tri mengaku tidak pernah melihat Anas datang, baik ke Tower Permai maupun Apartemen Senayan City. "Ya saya jawab bahwa saya tidak pernah melihat Anas datang atau sering ke Tower Permai, atau Anas datang ke Apartemen Senayan City," katanya.
BACA JUGA: Demokrat Prihatin Lihat Kelakuan Ruhut
Selain itu, Tri mengaku ditanya penyidik mengenai kader-kader PD atau anggota DPR yang sering bertemu dengan Nazaruddin. Ia pun menjawab pertanyaan itu karena sudah berteman lama dengan suami Neneng Sri Wahyuni itu.
"Inisialnya SB, JA dan IB," kata Tri. Kendati demikian, loyalis Anas tersebut enggan mengungkapkan inisial yang dimaksudkannya.
BACA JUGA: PDIP Menyesal Dukung Program e-KTP
Penyidik KPK, lanjut Tri, menyatakan dirinya mengkoordinir DPC Demokrat untuk memilih Anas di putaran kedua kongres. "Ya saya katakan saya tidak pernah mengkoordinir karena saya bukan tim sukses Anas. Saya hanya pendukung fanatik Anas," katanya.
ââ¬â¹
Anas merupakan tersangka kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah dalam proses perencanaan Hambalang. Ia diduga menerima Toyota Harrier dari PT Adhi Karya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud Dukung Hamdan Pimpin MK
Redaktur : Tim Redaksi