jpnn.com - JAKARTA - Indonesia bukan hanya I Gede Siman Sudartawa. Itulah yang kini disuarakan oleh Pelatnas renang Indonesia yang diproyeksikan tampil di SEA Games 2013 Myanmar, pada Desember nanti. Sebab, Indonesia punya senjata lain untuk mendulang emas di kejuaraan multi event dua tahunan Asia Tenggara itu.
Beban itu yang kini disematkan bagi salah satu perenang putranya, Triadi Fauzi Sidik. Perenang asli Bandung itu diharapkan menjadi alternatif penyumbang emas bagi Merah Putih. Tiga nomor yang akan dipercayakan kepadanya, dan itu rata-rata di nomor-nomor sprint alias renang jarak pendek, 50 meter dan 100 meter gaya bebas putra.
Sedangkan satu nomor lainnya ada di 4x100 meter gaya bebas estafet putra. Catatan bagus di nomor itu yang akan jadi bekal emas Triadi di SEA Games nanti. Pada Islamic Solidarity Games (ISG) lalu, dia memecahkan rekor Richard Sambera sejak 2001 di nomor tersebut. Catatannya 50,42 detik, atau lebih cepat 0,38 detik dari Richard.
Meski demikian, itu tidak membuat pelatih Pelatnas renang Indonesia, Albert Christiadi Sutanto langsung puas. Pembenahan masih akan dilakukan untuk menggenjot performa Triadi. "Power, itu yang sekarang kami upayakan dari dia. Sejauh ini power Triadi sudah bagus, sekarang tinggal ditingkatkan," ujarnya kepada Jawa Pos.
Menurut Albert, peningkatan power tersebut dilakukan mengingat kekuatan calon rivalnya di SEA Games mendatang yang cukup potensial. Khususnya di nomor 50 meter gaya bebas putra. Di nomor itu, ada perenang rising star dari Singapura yang bakal menjadi pesaing utama Triadi di perebutan emas.
Adalah perenang berusia 14 tahun bernama Darren Lim-lah yang jadi kompetirornya. Usianya delapan tahun lebih muda, tapi kecepatannya harus diwaspadai. Darren baru saja memecahkan rekor di 50 meter gaya bebas dalam ajang Asian Youth Games 2013 di Nanjing, Tiongkok, pada Agustus lalu.
"Walaupun kami yakin Triadi masih menang dari sisi mentalnya. Toh performa Darren ketika itu tidak lebih baik dari Triadi. Sekarang Triadi sudah memiliki speed bagus, staminanya pun bisa diandalkan. Itu sudah bisa jadi modal awal sebelum membenahi power-nya," beber pelatih renang asli Surabaya itu.
Rencananya, untuk menggenjot power Triadi, tim pelatih memakai metode total conditioning training. Atau latihan khsusus bagi sprinter yang memberikan porsi latihan seimbang di semua aspek. Mulai endurance, speed, strength, power, dan skill lain yang dibutuhkan. "Itu butuh waktu enam pekan, jadi dua pekan sebelum ke Myanmar kami sudah ready," imbuhnya.
Sementara itu, Triadi sendiri tidak merasa terbebani dengan ekspektasi besar yang dibebankan kepadanya itu. Malahan, beban itulah yang justru membuatnya terpacu untuk berprestasi lebih baik. Maklum, di SEA Games 2011 lalu, dia hanya mampu meraih satu emas dari nomor tim. "Dan sekarang saya ingin meraih emas di individualnya," pungkasnya. (ren/ham)
BACA JUGA: Wajib Rebut Tiga Angka
BACA ARTIKEL LAINNYA... Del Bosque Panggil Michu untuk Perkuat Spanyol
Redaktur : Tim Redaksi