jpnn.com - Tak hanya tubuh, otak juga bisa menua seiring dengan bertambahnya usia. Menuanya otak bisa berkaitan dengan masalah dan penyakit mental seperti pikun atau menurunnya kemampuan berpikir.
"Tapi tidak harus seperti itu," kata asisten profesor psikologi di University of California Riverside, Rachel Wu, PhD, seperti dilansir laman Health, Selasa (4/7).
BACA JUGA: Mau Masak French Fries Seperti di Restoran Cepat Saji? Begini Caranya
Dalam sebuah makalah baru yang diterbitkan di Human Development, Wu berpendapat bahwa menggunakan pendekatan pembelajaran anak-anak bisa membantu orang-orang dari segala umur untuk menghadapi tantangan baru.
Hal ini tidak hanya akan membantu orang dewasa mengembangkan bakat dan hobi baru namun juga menunjukkan bahwa otak mereka bisa bertahan lama yang akan menunda atau memperlambat penurunan kognitif terkait usia.
BACA JUGA: Resep Sapo Tahu Edamame yang Kaya Serat
Wu mengatakan bahwa seiring bertambahnya usia, kita beralih dari "pembelajaran luas" ke "pembelajaran khusus," yang berfokus pada karir dan bidang keahlian tertentu.
Ini adalah spesialisasi yang menyebabkan kemunduran kognitif.
Alih-alih jatuh ke dalam perangkap ini, Wu mengatakan bahwa orang dewasa harus merangkul pembelajaran yang luas melalui beberapa strategi berikut.
Pada anak-anak, perilaku ini terbukti meningkatkan kemampuan kognitif dasar seperti memori kerja dan perhatian.
Wu memprediksi hal yang sama juga berlaku untuk orang dewasa, jika mereka benar-benar diberi kesempatan.
1. Berusaha keluar dari luar zona nyaman Anda
Sebagai orang dewasa, kita cenderung menggunakan keterampilan yang sama dari hari ke hari.
Anda mengambil pekerjaan di bidang yang sudah Anda kenal, melalui rute yang sama ke tempat yang sama dan jatuh ke dalam rutinitas yang nyaman bagi diri Anda sendiri.
Tapi semua keakraban ini membatasi bagian otak yang Anda gunakan secara teratur.
Beralih ke sesuatu yang lebih menantang dan benar-benar berbeda dari apa yang biasa Anda lakukan mungkin akan menguntungkan Anda dalam hal mendapatkan manfaat kognitif.
2. Mempekerjakan seorang instruktur
Sulit bagi orang dewasa untuk mengajarkan diri mereka keterampilan baru, terutama jika mereka benar-benar mencoba sesuatu yang sama sekali asing bagi mereka.
Mempekerjakan seorang instruktur, di sisi lain bisa meningkatkan disiplin dan membuat Anda bertanggung jawab atas kemajuan diri Anda sendiri.
3. Percaya pada diri Anda sendiri
Anda harus percaya pada diri Anda sendiri karena banyak orang juga percaya bahwa orang dewasa membutuhkan bakat alami untuk berhasil di bidang baru dan kerja keras saja tidak cukup.
4. Kelilingi diri Anda dengan orang yang memberi Anda semangat
Rasa takut membuat kesalahan adalah alasan lain orang dewasa sangat lamban untuk mempelajari hal-hal baru.
Itulah mengapa penting untuk membangun jaringan pendukung di tempat kerja dan di rumah yang memungkinkan Anda untuk membuat kesalahan dan belajar darinya.
Kelilingi diri Anda dengan sesuatu yang positif. Ini semacam pelajaran kehidupan umum.
5. Buat komitmen serius dan jangan menyerah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memberi tahu teman dan keluarga tentang sebuah tujuan baru juga bisa membantu Anda tetap termotivasi.
6. Pelajari lebih dari satu hal sekaligus
Membagi waktu dan energi ke dalam beberapa hal akan meregangkan otak Anda ke segala arah yang berbeda.
Itu tidak berarti Anda harus memulai empat tantangan baru sekaligus. Mungkin Anda mulai belajar bahasa baru di tahun 2016 dan tahun ini Anda menambahkan pelajaran menyanyi dan tahun depan Anda mencoba yang lain.
Anda bisa menambahkan sesuatu secara bertahap berdasarkan apa yang bisa Anda tangani.(fny/jpnn)
Redaktur : Adil
Reporter : Adil, Fany