jpnn.com - LOS ANGELES – Kebahagiaan sedang dirasakan Taylor Swift, 26. Selain soal asmaranya yang bersemi dengan aktor Tom Hiddleston, secara karir dia tengah mencapai masa gemilang.
Mengawali pekan ini, penyanyi Wildest Dream itu dinobatkan sebagai selebriti berpendapatan tertinggi oleh majalah Forbes.
BACA JUGA: Awww..Dulu Mesra dengan Jupe, Sekarang Diego Dekati Della Perez
Musisi yang mengawali karir dari genre country tersebut mencatat penghasilan sebesar USD 170 juta (setara dengan Rp 2,231 triliun) selama setahun mulai Juni 2015 hingga Juni 2016. Tingginya nominal itu banyak disumbang dari 1989 World Tour.
Editor Forbes Zack O'Malley Greenberg menjelaskan, penampilan live merupakan pemasok pendapatan utama. ’’Fans rela membayar tinggi untuk ketemu langsung dengan nama-nama besar, mulai pertandingan bola sampai konser musik,’’ ucapnya.
BACA JUGA: BCL Cerita tentang Polah Noah, Hmmm...
Menurut dia, musisi atau artis yang sedang mempunyai tur konser atau promo bisa dipastikan masuk daftar yang rutin dikeluarkan itu. Hal tersebut juga yang menjadi penyebab Katy Perry yang tahun lalu berada di puncak dengan pendapatan (USD 135 juta setara Rp 1,772 triliun) kini melorot di peringkat ke-66 dengan pemasukan USD 41 juta (Rp 537,9 miliar). Sebab, sepanjang 2015, Perry tidak menggelar tur.
Predikat itu jelas merupakan kado manis buat Swift. Terlebih, pada Juni lalu, dia merayakan 10 tahun karirnya di dunia musik. Tepat pada 19 Juni 2006, pemilik lima album tersebut merilis lagu pertamanya, Tim McGraw. Lagu bernuansa country itu digarapnya bersama songwriter Liz Rose.
BACA JUGA: BCL Masak Sendiri, Juga Urus Anak, Ada Apa?
Lirik Tim McGraw menceritakan tentang perpisahannya dengan mantan kekasihnya, Brandon Borello, yang saat itu mulai masuk bangku kuliah. Judul lagu tersebut terinspirasi nama musisi country Tim McGraw yang merupakan favorit Swift dan Borello. Saat lagu itu dirilis, Swift masih berusia 16 tahun. Sebelumnya, dia mengalami beberapa kali penolakan dari label musik.
’’Saya mengerti, mereka (label musik) cukup waswas mengorbitkan musisi remaja. Kalau aku tidak bertemu Scott Borchetta (CEO label Big Machine Records), mungkin tidak ada label yang berani menerbitkan musisi berusia muda,’’ tuturnya sebagaimana dikutip CMT News.
Nathan Chapman, produser yang kala itu menanganinya, menyatakan sangat terkesan dengan kemampuan Swift dalam menulis lirik. Sebagaimana diberitakan Entertainment Weekly, proses penggarapan Tim McGraw sangat singkat.
’’Mereka (Swift dan Rose) menulisnya di garasi mobil. Saat pertama mendengar lagu itu, aku sangat terkesima,’’ ujarnya. Menurut Chapman, Swift kala itu sudah bisa dibilang songwriter andal. ’’Lirik yang ditulisnya terasa nyata. Dia benar-benar jenius dan punya bakat,’’ ungkapnya. (fam/c20/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teman, Begini Cara Bunga Citra Lestari Didik Anak
Redaktur : Tim Redaksi