Triwulan II 2021, Bank Mega Raup Laba Rp1,56 Triliun

Jumat, 30 Juli 2021 – 04:04 WIB
Bank Mega. Foto dok Bank Mega

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Mega Tbk mencatatkan kinerja yang baik dan tetap tumbuh secara konsisten sepanjang triwulan II pada 2021.

Dalam Laporan Keuangan Triwulan II Tahun 2021, laba bersih Bank Mega tumbuh sebesar 32% (YoY) menjadi Rp1,56 triliun, dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,18 triliun.

BACA JUGA: Murka Diberitakan Ditangkap Polisi Karena Jual Surat Swab Palsu, Iis Dahlia: Ini Nama Baik Orang, Woi

Sementara laba sebelum pajak tumbuh sebesar 33% (YoY) menjadi Rp1,94 triliun dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,46 triliun.

Direktur Utama Kostaman Thayib menjelaskan pertumbuhan laba tersebut dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih (Net Interest Income), yang naik sebesar 23% (YoY) menjadi Rp2,4 triliun dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,98 triliun.

BACA JUGA: 1 Tahun Implementasi AKHLAK, Pupuk Indonesia Terus Bertransformasi

“Selain pendapatan bunga bersih, faktor lain yang menjadi penyumbang kenaikan laba Bank Mega diperoleh dari adanya penurunan biaya operasional bank sebesar 9% (YoY) dari Rp1,70 triliun menjadi sebesar Rp1,54 triliun sebagai hasil dari program efisiensi dan digitalisasi yang dilakukan Bank," ujar Kostaman.

Pada Juni 2021, Total Aset Bank mengalami kenaikan sebesar 3% (YTD) menjadi Rp115,87 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp112,20 triliun.

BACA JUGA: Bank Mega Bersama CT Corp Gelar Vaksinasi Secara Gratis

Selain itu, Bank Mega juga mencatatkan pertumbuhan pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar 6% (YTD) menjadi Rp84,07 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp79,19 triliun.

Hal ini dikontribusi oleh Tabungan yang tumbuh sebesar 7% (YTD) menjadi Rp14,73 triliun dan Deposito yang juga tumbuh sebesar 7% (YTD) menjadi Rp60,83 triliun.

Di tengah tantangan perekonomian yang masih terdampak pandemi, Bank Mega berhasil menyalurkan kredit, yang hingga Juni 2021 tumbuh sebesar 8% (YTD) menjadi Rp52,46 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp48,49 triliun.

Hal ini terutama dikontribusi oleh kenaikan kredit korporasi sebesar 16% (YTD) menjadi Rp30,29 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp26,21 triliun dan kredit komersial yang tumbuh sebesar 3% (YTD) menjadi Rp2,28 triliun.

"Bank Mega juga berhasil melakukan efisiensi operasional melalui inovasi digital dan otomasi yang telah dilakukan dengan baik. Hal ini tercermin dari semakin membaiknya rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, di mana tercatat pada triwulan II 2021 berhasil turun menjadi 62,05%, jauh membaik jika dibandingkan pada posisi yang sama periode tahun sebelumnya sebesar 70,18%," jelasnya.

Bank Mega juga berhasil mencatatkan perbaikan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) pada triwulan II 2021 menjadi 27,31%, dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 25,34%. 

Pertumbuhan kredit juga diikuti dengan kualitas yang baik, di mana pada triwulan II 2021 NPL gross tercatat turun menjadi 1,26% dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,56%.

Keberhasilan Bank dalam perolehan laba juga tercermin pada rasio ROA (Return on Asset), pada triwulan II 2021 tercatat sebesar 3,45% naik dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,93%.

Sementara rasio ROE (Return on Equity) sebesar 19,13% naik  dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 15,88%.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler