jpnn.com, WASHINGTON - Secret Service tengah pusing bukan main. Paspampres-nya Amerika Serikat ini kekurangan dana untuk mengawal Presiden Donald Trump dan keluarganya.
Direktur Secret Service Radolph Alles mengatakan, saat ini ada 1000 agen yang sudah menyentuh batas maksimal untuk gaji dan uang lembur. Padahal anggaran tersebut dialokasikan untuk keperluan satu tahun.
BACA JUGA: Bahaya! Di Laptop Itu juga Berisi soal Paus dan Clinton
"Presiden (Trump) punya keluarga yang besar, dan hukum membebankan kami tanggung jawab. Saya tak bisa mengubah itu. Saya tidak punya fleksibilitas," ujar Alles seperti dilaporkan USA Today, Senin (21/8).
Belakangan Alles mengoreksi pernyataan tersebut. Dalam pernyataanya kepada CNN, dia mengatakan bahwa masalah ini bukan disebabkan jumlah anggota keluarga Trump yang terlalu besar.
BACA JUGA: Laptop Paspampres Dicuri, Isinya Terkait Ibu Negara...
Alles menyebutkan bahwa ada masalah berkelanjutan yang muncul sejak era pemerintahan sebelumnya. "Ada masalah berkelanjutan selama hampir satu dekade akibat dari tempo operasional yang meningkat secara keseluruhan," tuturnya.
Saat ini Secret Service bertanggung jawab mengawal 42 orang, termasuk di antaranya 18 anggota keluarga Trump. Jumlah tersebut meningkat dari 31 orang di era Barack Obama.
Sejak resmi dilantik sebagai presiden, Trump hampir setiap akhir pekan bepergian. Entah itu ke properti miliknya di New Jersey, Virginia dan Florida, atau kunjungan kenegaraan ke luar negeri.
Sementara anak-anaknya yang sudah dewasa juga wajib mendapat pengawalan ketika melakukan perjalanan bisnis maupun berlibur.
Menurut laporan USA Today, Alles sudah bertemu dengan pihak legislatif untuk membicarakan masalah defisit anggaran ini. Dia meminta tambahan anggaran yang memungkinkan batas maksimal gabungan gaji dan uang lembur ditingkatkan dari USD 160 ribu per tahun menjadi USD 187 ribu (Rp 2,49 miliar).
Menanggapi masalah ini, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang intinya adalah Presiden Trump berkomitmen untuk memastikan Secret Service memiliki semua sumber daya yang mereka butuhkan.
"Kami akan terus bekerja sama dengan Kongres dalam isu penting yang membutuhkan perhatian mereka ini," tulis pihak Gedung Putih.
April lalu, CNN melaporkan bahwa perjalanan Trump ke kelab pribadinya di Florida diperkirakan menghabiskan anggaran lebih dari USD 20 juta (Rp 267 milyar). Itu membuatnya nyaris melampaui jumlah yang dihabiskan Barack Obama untuk perjalanan selama 8 tahun menjabat presiden.
Ironisnya, sebelum dan saat musim kampanye pemilu presiden, Trump selalu mengkritik Obama karena menghambur-hamburkan pajak warga Amerika Serikat setiap kali melakukan perjalanan.
"Kita membiayai perjalanan Obama supaya dia bisa menggalang dana jutaan untuk kampanye Demokrat yang didasari kebohongan. Setelah itu kita membayari dia main golf," cuit Trump melalui akun Twitter pribadinya pada 2014 silam.
Mengencangkan ikat pinggang semua agensi pemerintah juga merupakan salah satu janji kampanye Trump. Presiden AS ke-45 ini juga sangat hobi bermain golf di waktu senggangnya. (CNN/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil