jpnn.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump belum berhenti membuat sengsara warga Palestina. Jumat (24/8), dia menginstruksikan pengurangan dana bantuan senilai USD 200 juta bagi warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
"Kami telah mengevaluasi program bantuan AS kepada pemerintah Palestina dan di Tepi Barat dan Gaza, dan memastikan bahwa dana tersebut digunakan sesuai dengan kepentingan nasional AS dan para pembayar pajak di AS." Demikian isi keterangan pers Kementerian Luar Negeri AS soal pemotongan bantuan tersebut.
BACA JUGA: Makin Kalap, Trump Minta Jaksa Agung Usut Partai Demokrat
Pemotongan dana AS ke Palestina kali ini terjadi persis setelah Presiden Donald Trump bersama penasehatnya Jared Kushner bersiap untuk menyajikan rencana perdamaian yang belum begitu jelas antara Israel dan Palestina.
Pada dasarnya pada anggaran tahun 2018 yang akan berakhir 30 September mendatang, AS berencana untuk menyalurkan dana sebesar USD 251 juta ke Palestina untuk mendukung program pemerintahan, kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial.
BACA JUGA: Loyalitas Jalan Kebun Sirihnya Trump
Namun, sejak Januari lalu, AS secara drastis telah mulai membekukan dana bantuan ke Palestina. Diawali dengan dana sebesar USD 65 juta atau sekitar Rp 850 miliar yang tadinya dialokasikan untuk mendanai organisasi PBB yang mengurusi pengungsi Palestina, UNRWA.
Organisasi tersebut sejak 1950 telah melayani jutaan pengungsi Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza dan di beberapa negara tetangga Palestina.
BACA JUGA: Trump: Saya Dimakzulkan, Amerika Akan Jatuh Miskin
Hubungan antara pemerintah AS dan Palestina mencapai titik terendah setelah Trump mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pemerintah Palestina dan Presiden Mahmoud Abbas pun segera menunda segala bentuk hubungan dengan AS dan menyebutkan pemerintahan Trump tidak lagi bisa memegang peran mediasi dalam proses perdamaian di Timur Tengah.
"Setelah Yerusalem dan UNRWA, ini adalah bentuk penegasan lain yang mengabaikan solusi dua-negara dan sepenuhnya merangkul agenda anti-perdamaian Netanyahu,” ungkap Husam Zomlot, Kepala Delegasi Umum Palestina untuk Amerika Serikat seperti dikutip dari AFP. (ts/ap/AFP/AP)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Trump Terpojok, Demokrat Siapkan Pemakzulan
Redaktur & Reporter : Adil