Tuan Rumah Mulai Menyerah

Sabtu, 10 Mei 2014 – 08:15 WIB

CURITIBA - Keraguan terkait kesiapan Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014 secara perlahan mulai terbukti. Mandeknya proyek pembangunan media center yang berdekatan langsung dengan Arena Baixada di Curitiba, bisa menjadi salah satu contoh dari parahnya persiapan mereka.
    
Memang, sebelumnya, FIFA bersama pemerintah setempat berencana membangun gedung media center dan serta pusat administrasi FIFA selama Piala Dunia berlangsung. Namun, belakangan proyek tersebut gagal rampung, lantaran pemerintah setempat mengakui kehabisan waktu.
     
Nah, sebagai ganti, FIFA sebagai penanggung jawab tertinggi perhelatan Piala Dunia, berencana membangun tenda-tenda darurat di area parkir Arena Baixada. Itu sebagai upaya alternatif agar semua juru media dari penjuru dunia bisa tetap bekerja maksimal selama berlangsungnya kejuaraan sepak bola paling akbar di dunia ini.

"Itu adalah plan B yang idenya berasal dari FIFA langsung," kata Reginaldo Cordeiro, pejabat kota yang bertanggung jawab atas persiapan Piala Dunia di Curitiba. "Sebab, proyek yang dibangun (media center, Red) sudah pasti tidak bisa digunakan selama Piala Dunia," timpalnya.
    
Saat ini, masih terlihat balok besi panjang menjulang dari gedung yang berada tepat di depan Arena Baixada itu. Beberapa media besar di Brasil menyebutkan bahwa kasus mandeknya pembangunan media center di Curitiba ini, bukanlah korban terakhir. Sebab, masih banyak proyek akan ditinggalkan setengah jadi atau ditunda sampai Piala Dunia berakhir.
    
Salah satunya adalah proyek pembangunan monorel untuk menghubungkan Congonhas, bandara udara domestik di Sao Paulo dengan kota-kota di sekitarnya yang awalnya direncanakan untuk Piala Dunia, juga diperkirakan tidak akan rampung hingga 2015 mendatang.
      
Selain itu, bandara Fortaleza juga mengalami hal yang sama. Di sana, proses pekerjaan perluasan terminal untuk penumpang masih berlanjut sampai saat ini. Otoritas bandara bahkan telah menegaskan bahwa proyek tersebut tidak akan tuntas tepat waktu. Itu membuat mereka telah membangun terminal sementara yang akan dipasang selama 90 hari sebagai gantinya.
      
Berbagai proyek gagal tersebut langsung menuai kritik dari sejumlah kalangan. Sebab, kondisi tersebut akan memunculkan trauma tersendiri. Apalagi, kota Rio de Janeiro juga diproyeksikan menjadi tuan rumah Olimpiade 2016.
      
Apa yang terjadi di Brasil saat ini, tentu sangat jauh dari komitmen pemerintah Brasil. Sebab, saat ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2007, Presiden Brasil yang ketika itu masih dijabat oleh Luiz In'cio Lula da Silva, telah menebar janji.

BACA JUGA: Garuda Bandung Menang Berkat Pemain Cadangan

"Sepak bola bukan hanya olahraga bagi kami. Lebih dari itu adalah gairah nasional dan semua pejabat berjanji untuk siap," kata da Silva. (dik/ham)

BACA JUGA: Tarif Penginapan Naik Tak Terkendali

BACA JUGA: Merio Ferdiansyah Memang Monster Poin

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hajar Bimasakti, Hangtuah Buka Jalan ke Playoff


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler