Kekalahan yang membuat comeback Inggris Raya setelah absen selama 52 tahun di Olimpiade, menjadi nihil medali. Impian mereka untuk mengulang capaian emas pada 1908 dan 1912 menguap menyusul tersisihnya tuan rumah di sepak bola putri.
Drama adu penalti terpaksa harus dilewati Inggris Raya setelah hanya bermain seri 1-1 melawan Korea selama waktu normal. Perpanjangan waktu 2x15 menit juga tidak mengubah keadaan, skor tetap 1-1 hingga wasit asal Kolombia Wilmar Roldan meniup peluit panjang tanda laga berakhir.
Di bawah dukungan 74 ribu penonton yang memadati Millennium Stadium, Inggris Raya yang turun dengan daftar pemain starter yang sama dengan ketika menang atas Uruguay di laga terakhir fase grup, bermain grogi.
Akibatnya mereka lebih dulu kebobolan melalui gol Ji Dong-won pada menit ke-29. Untunglah, Inggris Raya bisa menyamakan skor melalui titik penalti dari kaki Aaron Ramsey di menit ke-36. Ramsey juga punya kesempatan penalti lagi di menit ke-41 tetapi gagal.
Lalu, di babak adu penalti, hingga empat penendang, baik Inggris Raya maupun Korea sama-sama selalu sukses menjebol gawang. Sturridge yang menjadi penendang kelima Inggris Raya ternyata menyepak ke tengah dan ditahan kiper Jung Sung-Ryong.
Sturridge langsung tertunduk lemas. Apalagi setelah eksekutor terakhir Korea, yakni Ki Sung-Yueng menjebol gawang Jack Butland. "tentu saja ini mengecewakan. Tetapi, bukan berarti kami tidak bagus, hanya kurang beruntung," ujar Ryan Giggs, kapten Inggris Raya kepada BBC.
Persiapan yang pendek juga dianggap Giggs sebagai penyebab kegagalan mereka kali ini. "Para pemain Korea itu, saya pikir telah bersama-sama lama. Mereka memainkan 18 laga tanpa terkalahkan, jadi kalau dibandingkan mereka, persiapan kami sangat pendek," jelas Giggs.
Stuart Pearce, pelatih Inggris Raya, juga tetap memberikan pujian kepada pasukannya. "Kami tidak berkumpul lama, tetapi mampu menampilkan permainan yang solid dan menjanjikan. Semua pantas untuk keluar lapangan dengan kepala tegak," terangnya.
Inggris Raya menjadi favorit kesekian yang harus rontok. Sebelumnya Spanyol dan Uruguay sudah lebih dulu di fase grup. Sekarang tinggal Brasil satu-satunya favorit emas sebelum turnamen yang masih bertahan dan mereka sekarang menjadi favorit utama.
Berbagai bursa taruhan memasang Brasil sebagai kandidat emas, lalu disusul Meksiko, Jepang, dan Korea. Brasil melawan Meksiko dianggap sebagai finalis yang paling mungkin dicapai, meski Jepang juga patut untuk diwaspadai.
Pada semifinal nanti, Brasil akan bertarung melawan Korea di Old Trafford (7/8) dan Meksiko bertemu dengan Jepang di Wembley (7/8). "Kesulitan kami melawan Honduras membuktikan bahwa setiap tim berbahaya, begitu juga dengan Korea," kata Mano Menezes, pelatih Brasil.
Kalau Brasil jauh lebih diunggulkan sejumlah bursa taruhan, maka semifinal lainnya yang mempertemukan Meksiko melawan Jepang dianggap cukup berimbang. Meksiko lebih diunggulkan tipis, karena Jepang dinilai punya potensi melanjutkan performa hebatnya. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT.PP Tolak Pemutusan Kontrak
Redaktur : Tim Redaksi